Sehingga pada awal tahun depan, diprediksi pada Januari 2021, Lembaga Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin itu pada PT Bio Farma.
Dari situ akan formulasi, produksi, dalam rangka uji klini tahap I, II dan III.
Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh dari COVID-19, maka akan dilakukan produksi secara massal oleh PT Bio Farma.
Bambang memperkirakan, pada triwulan ke-4 tahun 2021, Indonesia sudah bisa memproduksi vaksin merah putih dalam jumlah besar yang nantinya akan melengkapi vaksin lain rencananya akan didatangkan dari kerja sama dengan pihak luar.
Beberapa di antaranya adalah Sinovac Tiongkok dan G45 United Arab Emirates.
"Harapannya proses vaksinasi bisa segera dikerjakan," tukasnya.***
Artikel Rekomendasi