Jenguk Demonstran yang Diamankan di Polrestabes Semarang, Ganjar: Besok Saya Ajak Bersih-bersih

- 8 Oktober 2020, 09:32 WIB
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. /Antara

PR CIANJUR - Sejumlah buruh dan pelajar diamankan pihak Polrestabes Semarang akibat mengikuti demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, Rabu 7 Oktober 2020.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang menjenguk pelajar dan buruh tersebut.

Dialog pun terjadi antara Ganjar dengan para buruh dan pelajar yang diamankan.

Baca Juga: Siap-siap Cek Rekening, BLT Subsidi Gaji Termin 2 Cair tak Lama Lagi

Dari pengakuan salah satu pelajar yang Ganjar temui, seorang pelajar mengaku hanya ikut-ikutan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Jateng, Rabu kemarin.

Dan ketika ditanya tuntutan demo, dengan polosnya para siswa mengaku tak tahu.

“Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut. Gak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, gak tahu isinya apa,” kata para siswa itu saling sahut saat ditanya Ganjar.

Tak hanya itu, bahkan ada pelajar yang mengaku ikut-ikutan demo karena kebetulan.

"Saya habis UTS melipir ndilalah saja pak," katanya.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Istana Merdeka Disiapkan Kepolisian Untuk Hadapi Demo UU Cipta Kerja

Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan mengobrol cukup lama. Mereka mengaku ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di PHK.

Namun para buruh yang ditanya Ganjar Pranowo mengaku belum membaca naskah RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.

"Ya saya hanya baca dari share-sharean teman," kata salah satu buruh, sebagaimana diberitakan Semarangku.com dalam artikel, "Ganjar Jenguk Pelajar dan Buruh di Polrestabes Semarang, Beberapa Tak Tahu Demo Soal Apa, Asal Rusuh".

Tak hanya tentang demo, Ganjar Pranowo juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan.

Baca Juga: Rieke Diah Pitaloka Menangis Saat Demo BBM Naik, Warganet: Akting Lagi Sama Buruh di Jalan

Seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK. Ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.

Ganjar juga sempat meminta nomor telpon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja. Namun saat ditelpon Ganjar, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespon.

Di sela-sela ngobrol, Ganjar sempat bercanda mengajak para pendemo membersihkan area gerbang DPRD Jateng dan taman yang rusak akibat demo siang tadi. Di luar dugaan sejumlah buruh menyambut baik ajakan itu.

"Lha piye sesuk tak ajak bersih-bersih," kata Ganjar. "Siap pak," jawab mereka.

Baca Juga: Dewan Pers Belum Terima Pelaporan Atas Najwa Shihab Terkait Wawancara Kursi Kosong

Ganjar Pranowo mengatakan, aksi demo yang merusak sebenarnya bisa dihindari jika mau mengedepankan komunikasi. Ia terutama prihatin pada siswa SMA/SMK yang turut terlibat, padahal mereka tidak tahu substansi yang disuarakan.

“Ini anak-anak kita lebih baik kan diedukasi secara benar, karena SMA/SMK ini kan tanggung jawab saya, tanggung jawab propinsi, sehingga kalau anak-anak itu sebenarnya kita bisa memberikan fasilitas,” ucap Ganjar Pranowo.

Ganjar menjelaskan, sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR melakukan sosialisasi dan desiminasi untuk mengedukasi masyarakat tentang isi UU Omnibus Law tersbut.

Baca Juga: Pemprov Jabar Percayakan Bansos Tahap III ke Agro Jabar, PT Bulog Fokus Pemerintah Pusat

Menurutnya, jika sejak awal hal itu dilakukan maka keributan seperti di Semarang ini tidak sampai terjadi dan siswa SMA/SMK tidak turut terlibat.

“Maka saya sampaikan dari awal itu, kalau kemudian ada warga yang tak setuju coba komunikasi. Kalau kemudian masih tetap tidak bisa, ya judicial review aja, kan semuanya jadi tertib. Kalau kemudian merusak dan kemudian memancing dan ada anak2 saya anak SMA kan kasihan,” tandasnya.***(Heru Fajar/Semarangku.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Semarangku (PRMN)


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah