Mantan Ketua DPR RI Era SBY Akui Secara Terang-terangan 'Modali' Mahasiswa Demo Omnibus Law

- 12 Oktober 2020, 20:16 WIB
Marzuki Alie .
Marzuki Alie . /Sumber:Instagram @marzukialie

PR CIANJUR - Secara terang-terang Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM) Palembang, Sumatera Selatan menolak UU Cipta Kerja yang di sahkan oleh DPR RI pada 5 Oktober pada 5 Oktober minggu lalu.

Ia adalah Marzuki Alie yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2009-2014 atau di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Penolakan masyarakat pada UU Cipta Kerja membuat buruh, mahasiswa dan komponen masyarakat lainnya turun ke jalan menolak keras UU Cipta Kerja.

Baca Juga: Hotman Paris Sudah Siapkan Sederet Pembahasan UU Cipta Kerja, Tunggu Panggilan dari Istana

Tak sedikit aksi yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia itu berujung pada kekerasan dan pengrusakan fasilitas umum.

Marzuki Alie buka-bukaan jika dirinya ikut memberi dukungan penuh pada mahasiswanya.

Ia mendukung penuh aksi mahasiswa yang melakukan demo menolak Omnimbus Law UU Cipta Kerja.

Dia mengaki memasilitasi mahasiswanya, berupa uang makan untuk yang mengikuti demo.

"Mahasiswa ikut demo kita fasilitasi, datang ke kampus, kita kasih uang makan agar mereka tidak terpengaruh orang luar yang kasih nasi bungkus," ucap Marzuki dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam konferensi pers virtual pada Jumat 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Anies Baswedan Antisipasi Demo FPI, GNPF hingga PA 212 Dengan Penjagaan Ketat

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Langkah Selanjutnya Ketua DPR RI Era SBY Marzuki Alie Usai 'Biayai' Mahasiswa Demo UU Cipta Kerja". Ia menyoroti klaster pendidikan yang ada dalam Omnnimbus Law UU Cipta Kerja.

Ada pasal yang ia fokuskan untuk perizinan lembaga pendidikan harus berbadan izin usaha (PT).

"Artinya, pendidikan jadi komersiil. Padahal, pendidikan ini menjadi tanggung jawab negara," jelasnya.

"Kami juga sudah mengutus orang untuk ke DPR agar klaster pasal pendidikan ini dikeluarkan atau judicial review ke MK," imbuhnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Buka-bukaan Utang Negara, Indonesia 'Diwarisi' USD 13 Miliar oleh Belanda

Dulu, ketika ia menjabat sebagai Ketua DPR RI, setiap individu yang berunjuk rasa serta menyampaikan orasi tidak akan pernah ditolak olehnya.

"Saya selama menjabat sebagai Ketua DPR setiap orang demo saya panggil yang demo itu, saya dengarkan apa yang mereka mau," katanya.

"Kenapa harus takut, itu adalah adik-adik kita, anak-anak kita, temui saja. Semua yang penting adalah komunikasi," tutupnya.***(Rizki Laelani/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x