Pengamat Sebut Ada yang Salah Dalam Proses Seleksi Awal, Sehingga Muncul Kasus LGBT di TNI-Polri

- 17 Oktober 2020, 11:49 WIB
Ilustrasi LGBT.
Ilustrasi LGBT. /Pixabay.com/geralt/

PR CIANJUR - Pengamat Pertahanan dan Militer Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati turut memberikan tanggapannya terkait kasus LGBT di dalam TNI dan Polri.

Kasus LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender) yang terjadi di lingkungan TNI dan Polri juga turut mendapat perhatian dari sejumlah pihak.

Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati atau Nuning menilai, adanya kasus LGBT bisa terjadi karena ada yang salah dalam seleksi awal di tubuh TNI dan Polri.

Baca Juga: Meski Positif Corona, Valentino Rossi Masih Bisa Berkelakar, Bawa-bawa Ibrahimovic hingga Ronaldo

Ia menambahkan bahwa seharusnya TNI dan Polri bisa mendeteksinya sejak awal, karena hal ini merupakan masalah orientasi seksual seseorang.

"Itu masalah orientasi seksual seseorang. Sebenarnya kalau memang di dalam TNI/Polri tidak boleh ada LGBT, dari awal ketika seleksi ujian masuk pendidikan itu sudah masuk dalam kriteria yang sudah dipenuhi," katanya.

"Jadi jangan sampai temuan itu ada di tengah-tengah, ketika naik pangkat, mereka sudah menduduki sebuah jabatan lalu baru ketahuan, lalu ramai seperti ini," kata Nuning, sebagaimana dikutip dari RRI, Sabtu, 17 Oktober 2020.

Baca Juga: Dewan Pengawas KPK Soal Pembahasan Mobil Dinas Mewah: Tidak Pernah Mengikuti Pembahasan di Internal

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel "Isu LGBT di Tubuh TNI-Polri Terkuak, Pengamat Minta Seleksi Diperketat dengan Tes Orientasi Seksual", ia menilai, berkembangnya LGBT di lingkungan TNI-Polri tak lepas dari adanya ruang untuk melakukan hal itu.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x