Bercerita Anaknya Kesulitan Mengurus Perizinan, Mahfud MD Sebut Perlunya SPBE

- 27 Oktober 2020, 12:16 WIB
Sebelum Sentil Gatot Nurmantyo, Mahfud MD Kepada Gubernur DKI Jakarta : Anies Culun
Sebelum Sentil Gatot Nurmantyo, Mahfud MD Kepada Gubernur DKI Jakarta : Anies Culun //Instagram/@mohmahfudmd

PR CIANJUR - Berprofesi dokter rupanya anak dari Mahfud MD yang pernah dipermainkan pelayanan publik.

Pejabat publik yang bertugas mengurus perizinan disebut tidak ada, namun tidak diketahui kebenarannya.

Anak Mahfud MD pun harus bolak-balik ke tempat pengurusan perizinan, untuk mengurus izin kliniknya, namun tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Kredit Korporasi Catat Peningkatan, Laba Bersih BCA Turun 4,2 Persen

Cerita itu disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD dalam acara peluncuran aplikasi umum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.

Dia pun menyatakan, kalau saja dulu sudah ada aplikasi SPBE, ketika pejabat tersebut berbohong, maka semua orang bisa tahu.

"Anak saya itu dokter, mau mendirikan klinik. 'Kan harus izin, datanglah dia ke Depnaker di satu tempat. Di jadwal itu dibuka pukul 08.00 sampai 11.00 khusus pelayanan itu," kata Mahfud.

Lebih lanjut seperti dikabarkan Antara, Mahfud mengatakan bahwa anaknya datang pukul 08.00 karena harus menghadiri kegiatannya pada pukul 10.00. Anaknya berharap mengurus perizinan itu bisa selesai sebelum pukul 10.00.

Baca Juga: Merasa Ade Londok Disudutkan, Sang Kekasih Langsung Membela: Ngomong Kasar Karena Spontan

"Dia datang pukul 08.00, sampai pukul 10.00 pejabat (yang berwenang) belum datang. Ya, dia pulang karena pada pukul 10.00 harus mengajar kuliah. Akan tetapi, dia tanya kepada pegawai, kenapa (pejabat itu) enggak datang? (Jawab pegawai), ya, belum datang. Dia tanya, lho, katanya pukul 08.00? (Pegawai jawab) Iya, tapi 'kan sampai pukul 11.00," cerita Mahfud.

Mahfud mengatakan bahwa anaknya tidak menunggu pejabat itu datang.

Anaknya memutuskan untuk datang besok lagi saja, sebagaimana ddiberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Anaknya Dipermainkan Pegawai Pejabat Publik, Mahfud MD: Sekarang Bohong Semua Orang Bisa Tahu".

Belajar dari pengalaman hari sebelumnya, anaknya datang lagi tepat pukul 11.00 ke kantor tersebut. Namun, pejabat yang dicari tak juga bertemu.

Baca Juga: Turun di MotoGP 2021, Mandalika Racing Team Akan Pakai Motor Triumph

Mahfud mengatakan bahwa anaknya bertanya lagi kepada pegawai di kantor itu apakah pejabat yang dimaksud tidak datang. Karena izin klinik tersebut perlu untuk didaftarkan.

"Pegawainya menjawab bahwa pejabat itu tadi sudah datang tetapi sudah pulang lagi. Lho, kemarin belum datang. Sekarang sudah pulang," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak akan terjadi seandainya dahulu sudah ada aplikasi umum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

Karena dengan aplikasi tersebut, pengajuan perizinan yang masuk akan langsung ketahuan.

Baca Juga: GP Ansor Minta Jokowi Segera Ambil Sikap Terkait Pernyataan Emmanuel Macron

Mahfud mengatakan bahwa pengajuan izin tidak perlu harus menunggu pejabat yang berwenang datang ke kantor karena mekanismenya semua lewat daring.

"Oleh sebab itu, ke depan, kita tidak bisa menghindari dari kerja-kerja (daring) yang seperti ini. Sekarang saudara mau berbohong, orang bisa tahu," kata Mahfud.

Mahfud menambahkan pemerintah harus menciptakan sistem kearsipan dan sistem aplikasi SPBE (e-government) itu agar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan sesuatu dengan cepat.

Baca Juga: Dari RUU Agama hingga Komentar Soal Islam, Ini 6 Kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron

"Kalau birokrasinya lelet, biar dia cari di komputer saja. Nanti siapa pegawai yang enggak benar kerjanya, 'kan ketahuan," ujarnya.

Pada masa depan, lanjut dia, semua serbadigital. Oleh karena itu, e-government itu menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan.

Hanya orang tidak punya visi, hanya orang tidak visioner yang berpikir bahwa kerja-kerja itu bisa diselesaikan secara manual karena sekarang sudah enggak bisa.***(Gita Pratiwi/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x