Anies Baswedan Sempat Ajukan Pembatalan Libur Akhir Oktober 2020 Karena Alasan Covid-19

- 27 Oktober 2020, 14:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. /Dok. Pemprov DKI JAKARTA/

PR CIANJUR - Umumnya berbagai pihak menyambut waktu luang pada libur panjang akhir Oktober 2020 tersebut untuk beristirahat atau mengisi waktu dengan rekreasi.

Ternyata lonjakan kasus positif virus corona baru (Covid-19) membuat orang khawatir dapat semakin bertambah selama liburan panjang akhir Oktober 2020 tersebut berlangsung.

Sempat mengajukan agar pemerintah mempertimbangkan penetapan libur panjang di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Wasiat Almarhum Ayah Jadi Alasan Ridwan Kamil Masih Menjadi Arsitek Masjid di Sela Tugas Gubernurnya

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan khawatir akan ada efek samping dari diberlakukannya cuti bersama ini.

Ia pun mengakui bahwa saran tersebut telah disampaikan kepada Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam sebuah rapat pertemuan tiga pekan yang lalu.

Meski begitu pemerintah pusat memutuskan bahwa libur panjang akhir Oktober 2020 masih ditetapkan sebagai libur panjang dan cuti bersama.

Baca Juga: BRI Beri Layanan Terbatas dan Weekend Banking untuk Mudahkan Masyarakat Saat Long Weekend

Libur tersebut berlangsung selama lima hari yang dimulai pada Rabu 28 Oktober 2020 sebagai cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW dan Kamis, 29 Oktober 2020 yaitu libur nasional hari Maulid Nabi Muhammad 2020.

Ditambah pada Jumat, 30 Oktober 2020 cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW disusul Sabtu, 31 Oktober 2020 dan Minggu, 1 November 2020 sebagai libur akhir pekan.

"Sebetulnya 3 minggu yang lalu kami sudah mengajukan dalam rapat pertemuan dengan Gugus. Coba dipertimbangkan soal liburannya," kata Anies di Polda Metro Jaya, Senin 26 Oktober 2020.

Melansir dari RRI, namun lebih lanjut Anies mengatakan keputusan pemerintah sudah bulat dan tetap memutuskan melaksanakan libur panjang.

Ia juga mengatakan berusa mengantisipasi semua side effect-nya libur panjang ini.

Baca Juga: Seorang Anggota Polisi Ditangkap Karena Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur

Anies mengatakan, pihak DKI Jakarta saat ini tetap mengawasi sejumlah tempat-tempat umum jelang libur panjang yang dimulai Rabu, 28 Oktober 2020. Menurutnya, pengawasan akan dilakukan lebih intensif.

Tempat-tempat umum yang dipantau secara intensif itu di antaranya restoran, tempat-tempat keluarga berkumpul, dan tempat wisata lainnya.

Di sisi lain, Anies juga menyebut, pihaknya juga telah menyiapkan antisipasi bilamana terdapat lonjakan kasus yang cukup signifikan usai libur panjang berakhir.

"Antisipasi itu artinya kita harus siap. Jumlah tempat tidur, kemudian kegiatan testing, tracing. Karena pengalaman masa libur panjang, sesudahnya suka ada lonjakan (kasus)," tutur dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya telah mewanti-wanti agar libur panjang jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus COVID-19. Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 19 Oktober 2020, Presiden mengatakan hal ini dengan merujuk libur panjang terakhir yang mengakibatkan kenaikan [kasus Corona] yang agak tinggi.

Baca Juga: Bercerita Anaknya Kesulitan Mengurus Perizinan, Mahfud MD Sebut Perlunya SPBE

Sebelumnya, Jakarta sempat mengalami lonjakan kasus cukup tinggi saat libur panjang Agustus silam, seperti diberitakan FIXINDONESIA.com sebelumnya dalam artikel berjudul "Anies Minta Tinjau Ulang, Libur Panjang Akhir Oktober Terancam Gagal?".

Oleh karena itu, meski tidak bisa menahan warga untuk berlibur, ia tetap mengimbau agar warga tetap berada di rumah selama periode tersebut.

Kalaupun warga tetap ingin bepergian selama libur panjang, Anies mewanti-wanti agar warga tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan agar warga tetap mengenakan masker ketika mengunjungi keluarga maupun kerabatnya.

Baca Juga: Kredit Korporasi Catat Peningkatan, Laba Bersih BCA Turun 4,2 Persen

Menurut dia, banyak warga yang abai mengenakan masker ketika berkunjung ke rumah keluarga.

Padahal, salah satu klaster penyebaran virus corona yang cukup besar di Jakarta adalah klaster keluarga.***(Sabrina Mulia R/FIXINDONESIA.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Fix Indonesia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah