Penyebab Disuntik 2 Kali dan Alasan Ridwan Kamil Pilih Tipe Vaksin Kedua

- 28 Oktober 2020, 18:21 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. /

PR CIANJUR - Dikatakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahwa vaksin adalah cara meningkatkan imunitas guna melawan penyakit.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sebuah talkshow yang dipandu oleh Karni Ilyas.

Mantan Wali Kota Bandung itu juga memberi contoh vaksin yang telah dilakukan sedari kecil.

Baca Juga: Kepada Bamsoet, Ahmad Dhani Terang-terangan: 2039 Saya Presiden

“Vaksin ini yang saya pahami, adalah cara, sebuah substansi cairan yang masuk ke tubuh kita, sehingga dapat menaikan imunitas anti bodi, melawan penyakit seperti halnya, cacar, atau TBC dengan BCGnya, dan itu sudah dilakukan imunisasinya atau vaksinasinya sejak kita kecil,” tutur Ridwan Kamil, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com (PR) dari video yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, pada 28 Oktober 2020.

Dalam pandemi Covid-19, dikatakannya bahwa harapan agar orang sehat dapat meningkatkan imunitas tubuh terhadap Covid-19 disambut baik.

Orang nomor satu di Jawa Barat itu juga memaparkan pemahamannya ihwal dua jenis vaksin.

“Nah vaksin itu datang dari dua jenis, yang saya ketahui, dan yang saya pahami, pertama datang dari virus yang dilemahkan, sehingga kalau disuntikkan virus yang dilemahkan, maka merangsang anti bodi muncul yang akhirnya melawan, dan bisa akhirnya imun,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Polisi Tegaskan Belum Ada Pencabutan Laporan Soal Kasus Dugaan Penganiayaan oleh Bahar bin Smith

Namun demikian dikatakannya bahwa virus yang dilemahkan tersebut membutuhkan riset sekira tiga tahunan.

Dalam kondisi darurat yakni pandemi Covid-19, menurutnya dibutuhkan riset yang lebih cepat, namun tetap dengan prosedur vaksin, sehingga membutuhkan vaksin jenis kedua.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa jenis vaksin kedua yakni vaksin yang datang dari virus yang dimatikan, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Ridwan Kamil Bocorkan Alasan Pilih Tipe Vaksin Kedua hingga Penyebab Disuntik 2 Kali saat Uji Klinis".

“Tapi dengan virus yang dimatikan, reaksinya tidak sekuat yang pertama, sehingga dosisnya harus dua kali, nah itulah kenapa saya disuntik vaksinnya dua kali, tidak satu kali, jawabannya datang dari, karena jenis vaksinnya datang dari tipe virus yang dimatikan,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Virus Corona Indonesia per 28 Oktober 2020 Naik Jadi 400.483 Orang

Dikatakannya bahwa vaksin akan diproduksi setelah mengalami serangkaian tes, yang terdiri dari tiga tes.

“Tes pertama adalah 1 sampai di bawah 100 orang, dan sudah berhasil untuk yang Bio Farma, dan tes yang kedua untuk populasi 100 sampai 1000 orang, sudah berhasil di Tiongkoknya, untuk yang Sinovac, dan yang terakhir yang ketiga, diatas 1000 orang yang dilakukan di Bandung,” katanya.***(Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x