PR CIANJUR – Seringkali beberapa orang mengalami rasa sakit dan tidak nyaman pada bagian bahu, mungkin ada mungkin ada yang tidak beres pada area tersebut.
Seperti dilansir Pikiranrakyat.com-cianjur dari Jurnal Healthline, bahu memiliki rentang gerak yang lebar dan serba guna.
Namun, jika ada hal yang tidak beres pada organ itu maka bisa menghambat kemampuan Anda untuk bergerak dan bisa menyebabkan rasa sakit.
Baca Juga: Login eform.bri.co.id/bpum untuk Cek Penerima Bansos 2021 BLT BPUM UMKM Rp2,4 Juta
Menurut laporan Harvard Medical School, ada lebih dari 70 persen orang mengalami efek nyeri pada bahu.
Bahu merupakan bola-sendi-dan-soket yang memiliki tiga tulang utama: humerus (tulang lengan panjang), klavikula (tulang selangka), dan scapula (tulang belikat).
Tiga tulang utama tadi dilindungi oleh lapisan tulang rawan.
Baca Juga: Polri Diminta Lebih Selektif Terima Laporan Pelanggaran UU ITE, Jokowi: Buat Pedoman Resmi
Selain itu ada dua jenis sendi utama yakni sendi akromioklavikularis yang berada di antara bagian tertinggi skapula dan klavikula.
Kemudian sendi glenohumeral yang terdiri dari bagian atas tulang humerus yang berbentuk bola dan tepi luar skapula.
Sendi pada bahu adalah sendi yang bergerak di bagian tubuh dan fungsinya untuk menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang.
Pundak memiliki rentang geraknya dari rotator cuff yang terdiri dari empat tendon (jaringan yang menghubungkan otot ke tulang).
Baca Juga: Setelah Gempa Majene Melanda, Mata Air Muncul di Dekat Pengungsian Warga
Hal ini mungkin bisa sangat menyakitkan dan sulit untuk mengangkat lengan ke atas kepala jika tendon atau tulang di sekitar rotator cuff rusak atau bengkak.
Bahu Anda bisa cidera saat anda melakukan olahraga, menjalani persalinan secara normal, atau bahkan saat Anda melakukan gerakan berulang.
Suatu penyakit tertentu bisa menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke bahu.
Hal tersebut merupakan penyakit pada bagian tulang belakang leher, serta penyakit hati, jantung, atau kantung empedu.
Biasanya Anda cenderung mengalami masalah pada bahu seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 6 tahun.
Ini karena jaringan lunak yang mengelilingi bahu cenderung berkurang seiring dengan bertambahnya usia seseorang.
Dalam beberapa kasus, seseorang mengatasi nyeri pada bahu hanya dengan melakukan sedikit pijatan di rumah, namun melakukan terapi pengobatan atau pembedahan juga mungkin bisa dilakukan.
Nyeri bahu sendiri biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya pembengkakan di bagian tondon, akibat suatu cidera, atau adanya penyakit jantung.
Baca Juga: Seniman Asal Kota Metro Lampung Kenalkan Seni Ukir Daun ke Khalayak Umum
Jika anda mengalami gejala-gejala nyeri pada bahu yang tidak biasa, sebaiknya segera memeriksakan keluhan tersebut kepada tenaga medis.
Maka dokter akan segera meminta riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan fisik seperti tes pencitraan dan Sinar-X atau MRI.
Jika sudah mengetahui riwayat penyakit dan melakukan pemeriksaan, maka selanjutnya dokter akan memberikan resep obat-obatan seperti obat antiinflamasi
Baca Juga: Angka Kemiskinan Meningkat Di Era Pandemi Menurut Catatan BPS
Ada dua jenis obat antiinflamasi yaitu, inflamasi nonsteroid (NSAID), dan juga obat kortikosteroid.
Selanjutnya pasien akan melakukan perawatan insentif sesuai tingkat keparahan nyeri pada bahu, misalnya dengan terapi fisik atau okupasi.***