Trik Menarik Selera Si Kecil dengan Membuat Kreasi Makanan Berbahan Dasar Sayur

21 Februari 2021, 18:38 WIB
Ilustrasi sayuran.* /Pixabay/

PR CIANJUR – Tak sedikit orang tua yang merasa khawatir karena si buah hati sulit sekali makan sayur.

Peran orangtua sangat di penting dalam hal memperkenalkan sayuran kepada buah hati saat pertama kali melihat sayuran.

Tak sedikit usaha orang tua terutama ibu dalam membujuk anaknya untuk bisa memakan sayur, meski usaha itu sering kali gagal.

Baca Juga: Mengenal Kue Batang Buruk dari Provinsi Riau, Cerita di Baliknya Ungkap Etika Saat Makan

Luciana B. Sutanto seorang Ahli Gizi pernah mengatakan, sebaiknya ada 30 persen sayur mayur buah-buahan dalam setiap piring makanan si buah hati.

Dokter Spesialis Gizi Klinis dan President of Indonesian Nutrition Association (INA) mengatakan, berikan sayur pertama pada anak dengan rasa yang agak manis, teksturnya empuk, dan dan enak, seperti wortel, atau labu kuning.

Seperti dilansir Pikiranrakyar-Cianjur.com dari Antara, biasanya jika anak mendapat kesan pertama buruk terhadap sayuran kedepannya mereka akan sulit makan sayur.

Namun, orangtua harus lebih cerdas dalam memilih jenis sayuran yang bisa memberikan kesan pertama yang baik, sehingga mereka akan terus menyukainya.

Baca Juga: Manfaat Membaca bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Memicu Cara Berpikir Kritis hingga Mampu Kurangi Stres

Dalam sayur wortel terkandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata, labu kuning juga baik untuk kekebalan tubuh si buah hati.

Selain wortel dan labu kuning, sayuran dengan cita rasa yang manis, dan tekstur yang empuk juga ada ubi.

Ubi mengandung banyak serat yang baik bagi sistem pencernaan, selain itu vitamin C dan vitamin B6.

Agar lebih praktis, dan mudah dikonsumsi, sebaiknya sayuran itu dimasak hingga teksturnya empuk, dan dikupas terlebih dahulu kulitnya.

Baca Juga: Punya Tipe Kulit Berminyak? Sebaiknya Hindari Kandungan Ini dalam Produk Kecantikan

Jika anak mulai tumbuh besar dan masih anti melihat sayuran karena bentuknya yang utuh seperti aslinya, si ibu bisa mengakalinya dengan cara memarut atau mencincang sayuran lalu mencampurkannya dengan bahan makanan lain.

Seperti mencampurnya dalam olahan bakso, atau menjadi isian sushi, si anak tanpa sadar ia akan menyukai kreasi makanan yang sudah dicampur dengan sayuran.

Untuk menghadapi masalah anak yang tidak suka sayur, sebenarnya masih bisa diatasi jika si ibu kreatif dan cerdas dalam mengolah makanan bagi buah hatinya.

Baca Juga: Pernikahan Vicky Prasetyo dan Kalina Oktarani Batal Digelar, Ada Apa Lagi?

Memberikan asupan gizi yang seimbang bagi si buah hati sangatlah penting untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuhnya, terutama pada usia lima tahun pertama.

Hal ini sangat krusial, sebab jika nutrisi tidak mencapai kadar yang pas akan mempengaruhi pertumbuhan si buah hati yang tidak optimal.

Resiko dari kurangnya asupan gizi seimbang serta nutrisi yang optimal pada anak salah satunya adalah stunting.

Baca Juga: Kenali Kanker Payudara Sedini Mungkin, Berikut Penuturan Menurut Ahli Bedah di Indonesia

Ada 30,8 persen atau sekitar 7 juta balita menderita stunting, menurut Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018.

Indonesia sendiri menduduki posisi ketiga dengan angka prevalensi stunting tertinggi di Asia pada tahun 2017 hingga mencapai 36,4 persen menurut catatan WHO.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler