Pola Pengasuhan Anak yang Wajib Diperhatikan di Era Digital, Salah Satunya Memberikan Dukungan Psikologis

- 11 Februari 2021, 08:24 WIB
Ilustrasi anak.*
Ilustrasi anak.* /Pexels/Luna Lovegood

PR CIANJUR - Tugas orang tua tidak hanya memberi makan atau membiayai hidup anaknya. Akan tetapi ada peran yang lebih penting yaitu perhatian penuh.

Orang tua adalah sosok guru yang wajib memberi bimbingan, arahan, pengetahuan dan sebagainya. Jangan sampai anak lengah dan dibiarkan begitu saja.

Orang tua harus lebih memperhatikan ketika anaknya bermain di ranah online, bermain gadget seharian adalah hal yang buruk. Sebab, banyaknya bahaya yang dapat berakibat fatal bagi sang anak.

Baca Juga: Saat Libur Imlek Menteri BUMN Erick Thohir Larang Pegawai BUMN Bepergian Luar Kota, Ini Alasannya

Anggota keluarga harus bersama-sama memberikan pengasuhan yang terkontrol kepada anak-anak. Sebagaimana yang disampaikan Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI (Kementerian PPPA), Ciput Eka Purwianti.

“Arahan presiden yang utama adalah meningkatkan pengasuhan keluarga terhadap anak, tidak hanya ibu yang bertanggung jawab untuk memberikan pengasuhan kepada anak, tetapi keluarga, termasuk ayah dan anggota keluarga yang lain dalam satu rumah tangga tinggal,” ujar Ciput.

Orang tua dan anak harus melek digital, orang tua paham betul mengenai ranah digital ini, ada kontrol orang tua terhadap anak dan melihat semua platform online, serta memastikan konten-konten tersebut tidak berbahaya bagi anak.

Baca Juga: Link Video Syur 14 Detik Mirip Gabriella Larasati Tersebar di Telegram, Warganet Serbu Instagram-nya

“Ini sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak akan terpapar pada konten-konten yang membahayakan mereka,” kata Ciput.

“Khususnya, yang kita khawatirkan ini adalah konten-konten yang mengandung eksploitasi seksual pada anak, yang sudah menjadi komitmen Indonesia untuk mengatasi ini,” sambung Ciput.

Orang tua harus menjadi teman belajar bagi anak-anaknya. Misalnya ketika anak sedang bermain Youtube, cobalah berikan arahan, dengan memilih konten yang pas bagi anak tersebut, dan ingat kontrol ada pada orang tua.

Baca Juga: Munculkan Bendera Indonesia di Free Fire, Ini Kode Bendera FF

Isu-isu di media sosial atau di internet semakin berkembang. Era digital maju begitu pesat, seperti dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara.

Pengawasan orang tua terhadap anak harus lebih ketat, serta memastikan keamanannya. Jangan sampai anak termakan isu-isu atau konten negatif, seperti konten seksual.

“Ketiga, dalam pemenuhan hak harus seimbang. Banyak orang tua, yang dalam memastikan anak-anak terpenuhi hak-haknya hanya materi dan saran prasarana terpenuhi yang diperlukan oleh anak,” kata Ciput.

Baca Juga: Inilah Alasan Perbedaan Durasi Tidur Pada Anak dan Orang Dewasa

“Ada dukungan psikologis yang menjadi sering diabaikan dengan alasan orang tua sibuk bekerja,” sambung Ciput.

Perhatian psikologi terhadap anak sangat penting, tidak hanya pemenuhan yang bersifat materi saja.

Orang tua diharapkan menjadi wadah bagi setiap keluhan, sikap, dan masalah yang dialami anak.

Baca Juga: Serial Orisinal Vidio yang Bertajuk ‘Scandal’ Banyak Mengandung Pesan Positif, Begini Kata Atiqah Hasiholan

Orang tua memberikan batasan-batasan yang jelas. Hubungan orang tua dan anak harus baik, anak menjadi bagian dalam musyawarah untuk disepakati bersama.

Diajarkan nilai-nilai dan tanggung jawab serta kedisiplinan. Hal itu berlaku bagi orang tua maupun anak, sebagaimana yang ditekankan oleh Ciput.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x