Network
JENDELA CIANJUR - Pizza menjadi makanan favorit sebagian masyarakat Indonesia. Apalagi untuk memakan pizza kini masyarakat dipermudah dengan cara memesannya melalui online.
Tapi tahukah Anda, jika terlalu sering makan pizza bisa menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit?
Meski demikian, tidak ada larangan untuk memakan pizza. Hanya saja, untuk memakannya perlu diatur dan jangan terlalu berlebih. Sebab, jika hal itu dilakukan secara terus menurus bahkan hingga bertahun-tahun maka kesehatan menjadi taruhannya.
Melansir dari Medical Daily, memakan pizza artinya seseorang tengah menkonsumsi junk food atau makanan siap saji.
Pizza termasuk junk food karena makanan berbentuk bundar terbuat dari tepung ini memiliki jumlah karbohidrat olahan, lemak dan natrium yang cukup tinggi.
Kulit pizza berasal dari tepung halus dan tidak memiliki serat, vitamin atau mineral. Makan tepung olahan meningkatkan lemak perut visceral.
Hal ini juga bisa menyebabkan kalian lebih besar berisiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung, bahkan kanker payudara.
Keju dalam pizza juga tinggi lemak jenuh, yang meningkatkan risiko terkena kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Menambahkan toping daging ke pizza, juga menghasilkan lebih banyak lemak jenuh.
Baca Juga: 7 Cara Mudah Mencegah Asam Urat Ala dr Saddam Ismail, No 6 Seringkali Diabaikan
Makan terlalu banyak makanan yang kaya lemak jenuh memang membuat selera makan bertambah, namun tentu saja hal ini mengarah pada kebiasaan yang lebih tidak sehat. Pizza juga tinggi sodium, yang bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Seperti kebanyakan makanan olahan, pizza juga bisa mengandung bahan yang tidak sehat seperti pengawet, pewarna, dan gula.
Inilah sebabnya mengapa potongan makanan cepat saji atau pizza beku sesekali tidak berbahaya. Namun jika memakannya secara teratur atau terus menerus, dapat menyebabkan penambahan berat badan dan kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi kesehatan kronis.***
Artikel Rekomendasi