Najib menyebutkan komentar yang diposting oleh musuh politiknya Mahathir telah diambil di luar konteks, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Imbas Cuitan Kontroversial, Akun Twitter Mahathir Mohamad Terancam Dibekukan atas Permintaan Prancis".
Dalam serangkaian thread di Twitter-nya, Mahathir mengatakan dia tidak menyetujui pemenggalan kepala oleh seorang pria muda Muslim terhadap guru Prancis Samuel Paty setelah dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya.
“Tapi terlepas dari agama yang dianut, orang yang marah membunuh. Prancis dalam perjalanan sejarahnya telah membunuh jutaan orang. Banyak yang Muslim," tulis Mahathir dalam cuitannya yang kini telah dihapus Twitter.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Pilih Naikkan UMP 2021 di Jawa Tengah, Ingkari Mandat Ida Fauziyah
Mahathir yang pernah menjadi perdana menteri Malaysia selama 22 tahun juga mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron dan disebut 'primitif' karena menyatakan Islam adalah agama krisis.
"Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu orang yang marah, maka Muslim berhak untuk menghukum Prancis," tulisnya.***(Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)
Artikel Rekomendasi