BKKBN dan DP3AKB Jawa Barat Sepakati Lima Poin untuk Entaskan Stunting dan Kawin Muda

- 27 Oktober 2020, 14:10 WIB
Akselerasi program pengentasan stunting dan Kawin muda, BKKBN dan DP3AKB Jawa Barat sepakati lima poin bersama.
Akselerasi program pengentasan stunting dan Kawin muda, BKKBN dan DP3AKB Jawa Barat sepakati lima poin bersama. /Pikiran-rakyat.com/Novianti Nurulliah/

Baca Juga: Seorang Anggota Polisi Ditangkap Karena Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Bawah Umur

Sebagai timbal balik, DP3AKB memberikan dukungan sumber daya manusia dalam rangka fasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat Jawa Barat untuk menyelenggarakan program Bangga Kencana dan pembangunan sektor terkait. Kemudian, bersama-sama dengan BKKBN melakukan koordinasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat dalam pelaksanaan program Kampung KB di wilayahnya masing-masing sesuai kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Keempat, dalam melaksanakan pendataan keluarga, BKKBN melaksanakan sosialisasi Pendataan Keluarga 2020 di Jawa Barat. Termasuk di antaranya berupa pembinaan penyuluh KB dan/atau petugas lapangan dalam rangka pendataan keluarga. DP3AKB sendiri membantu BKKBN berupa penyiapan pendampingan dan/atau penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

DP3AKB juga memberikan fasilitasi penyiapan tenaga penyuluh KB atau petugas lapangan selama persiapan dan pelaksanan pendataan keluarga di Jawa Barat. Bersama-sama dengan BKKBN, DP3AKB melakukan koordinasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat sesuai kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Gedung Sate juga memfasilitasi penyediaan data kependudukan sesuai dengan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Kelima, dalam upaya pencegahan perkawinan anak, kedua belah pihak sepakat melakukan penyelarasan program dan kegiatan. Hal itu meliputi sosialisasi kepada pelajar dan mahasiswa di Jawa Barat tentang dampak negatif perkawinan anak dan peningkatan kualitas remaja dengan pemberian akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan tetang kehidupan berkeluarga melalui Geber Cewina dan program Generasi Berencana.

Selanjutnya adalah pembinaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja/Mahasiswa di Jawa Barat. Kemudian, pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat terkait pentingnya peran keluarga dalam upaya mencegah remaja terhindar dari pernikah dini dan seks pranikah. Seluruh kegiatan ini dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pembinaan dan koordinasi kepada pemerintah daerah kabupaten dan kota di Jawa Barat dan tenaga penggerak desa/kelurahan (TPD/K) serta jejaring binaan lainnya.

Baca Juga: Bercerita Anaknya Kesulitan Mengurus Perizinan, Mahfud MD Sebut Perlunya SPBE

Ditemui usai penandatangan kesepakatan, Kepala DP3AKB Jawa Barat Poppy Shopia Bakur menjelaskan, Geber Cewina merupakan kependekan dari Gerakan Bersama Cegah Perkawinan Anak. Program ini didesain sebagai gerakan bersama pencegahan perkawinan anak yang melibatkan sinergitas lintas sektoral dengan merangkul semua pihak.

“Utamanya pimpinan daerah, instansi vertikal, lintas perangkat daerah yang serumpun urusannya, dan melibatkan seluruh jejaring binaan dinas dan seluruh organisasi kemasyarakatan maupun organisasi lainnya di Jawa Barat. Gerakan ini selaras dengan program Generasi Berencana atau Genre yang diusung BKKBN,” kata Poppy pada tim humas BKKBN.

Di tempat yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Barat Kusmana menjelaskan, Genre merupakan remaja yang memiliki pengetahuan, bersikap, dan berprilaku sebagai remaja untuk menyiapkan perencanaan yang matang dalam kehidupan berkeluarga. Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada remaja Indonesia agar menjadi generasi yang punya perencanaan kehidupan yang matang.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x