Lawan Residivis yang Hendak Perkosa Ibunya, Bocah 9 Tahun Tewas Mengenaskan

12 Oktober 2020, 09:01 WIB
ILUSTRASI korban pembunuhan. /dok. Pikiran Rakyat

PR CIANJUR - Kejadian ini terjadi di Kecamatan Bireuem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Aceh.

Seorang residivis di Aceh bernama Samsul hendak melakukan pemerkosaan terhadap seorang Ibu Rumah Tangga (IRT).

Diketahui kejadian ini bermula saat suami korban pergi memancing ikan, pelaku masuk ke rumah korban secar diam-diam.

Baca Juga: Uji Coba KBM Tatap Muka Akan Dilakukan Disdik Sumedang Pada 2 SMA, Sisanya Masih Daring

Saat itu pelaku langsung berusaha untuk melakukan aksi pemerkosaan terhadap korban yang tengah tertidur.

Akibat perlakuan Samsul, korban berontak dan terjadi perkelahian antara pelaku dan sang IRT.

Namun lantaran keributan tersebut, anak korban yang berusia 9 tahun terbangun dan berusaha menolong ibunya yang tengah melawan aksi perlawanan.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok.com sebelumnya dalam artikel "Bela Ibunya karena Diperkosa Residivis, Bocah Berusia 9 Tahun Tewas Penuh Luka Bacokan", namun nahas, pelaku yang merasa tersudut akhirnya mengamuk dan menebas perut anak korban.

Baca Juga: Manfaatkan Warga Sipil Untuk Hidup, KKSB Kembali Serang Pos TNI di Papua

Setelah itu, dilaporkan pelaku pergi dan membawa lari anak korban yang tengah bersimbah darah itu.

Tak lama kemudian pihak kepolisian berhasil menemukan anak berusia 9 tahun yang ditebas perutnya kala membantu ibunya melawan pelaku pemerkosaan.

Lebih lanjut saat ditemukan, anak berinisial R tersebut masih berpakaian lengkap namun tak bernyawa, keadaannya dilaporkan mengenaskan lantaran penuh luka bacokan di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: PSBB Transisi DKI Dimulai, Bioskop Kembali Beroperasi, Anies Baswedan Wajibkan Syarat-syarat Ini

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Langsa Iptu Arief Sukmono mengatakan bahwa jasad korban ditemukan di sungai Desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireuem Bayeun, Aceh Timur.

“Mayat korban ditemukan tadi sekitar pukul 15.40 WIB di seputaran sungai desa Alue Gadeng, Kecamatan Bireuem Bayeun, Aceh Timur, dalam keadaan masih memakai pakaian lengkap," katanya.

Lebih lanjut Arief menambahkan, "Sekujur tubuhnya penuh luka bacok. Mulai tangan, pundak, leher, rahang, bahu, dada, jari dan lainnya. Sungguh memilukan."

Untuk diketahui bahwa pencarian jasad korban dilakukan pihak kepolisian dibantu BPBD serta masyarakat setempat.

Baca Juga: Raih Podium Pertama Kali di MotoGP Bersama Repsol Honda, Senyum Alex Selebar Marc Marquez

Selanjutnya jasad korban dievakuasi ke RSUD Langsa untuk divisum.

Dari hasil visumnya terungkap bahwa ditemukan sepuluh luka bacok, sayatan, dan tusukan pada tubuh korban.

Di antaranya luka pada pundak kiri, leher, bahu, dada, tangan, hingga jari. Lebar luka tersebut sekira 0,5 sampai 8 sentimeter.

Dalam keterangannya Arief mengatakan bahwa penyebab kematian korban yakni dikarena putusnya nadi besar di sebelah kiri.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional, Tak Lagi Pakai Pensil

"Penyebab kematian korban, putusnya nadi besar di sebelah kiri," tuturnya.

Setelah kasus tersebut terungkap, pihak kepolisian berhasil menciduk pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam, dan pelaku berusaha melawan petugas saat penangkapan.

Pelaku ditembak pada bagian kaki lantaran berusaha melawan petugas menggunakan parang.

“Terpaksa ditembak bagian kaki tiga kali. Dia berusaha melawan petugas dengan parang di tangannya,” katanya.***(Irwan Suherman/Pikiranrakyat-Depok.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Depok

Tags

Terkini

Terpopuler