Raden Ajeng Kartini, Perempuan yang Melampaui Zamannya

- 5 Desember 2020, 08:32 WIB
Gambar RA Kartini.
Gambar RA Kartini. //Pikiran Rakyat

Mereka hanya bisa matuh dan tunduk pada kekuasaan kaum laki-laki. Perempuan sering dijadikan objek, bukan subjek untuk bersama-sama menjalani kehidupan.

Baca Juga: Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Adikuasa Produk Kelautan, Adik Prabowo: Menteri Lama Sangat Keliru

Bahkan perempuan dijadikan sebagai pelampiasan nafsu seks belaka. Dalam roman Gadis Pantai, Pramoedya lagi-lagi menjadikan sosok perempuan sebagai objek pembahasannya.

Ia menggambarkan dengan ciri khas tulisannya bagaimana keadaan perempuan pribumi pada waktu itu yang harus menikah dengan tuan-tuan Eropanya hanya untuk memenuhi nafsu birahi tuan-tuan Eropa itu semata.

Sebutan “Nyai” yang melekat pada masa itu pada seorang perempuan mengindikasikan bahwa ia adalah istri simpanan dari orang-orang Eropa itu.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Panggil Aku Kartini Saja Gadis Pantai


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x