Baca Juga: Gal Gadot Buka Suara Terkait Film Justice League, Ada ‘Masalah’ yang Tidak Diketahui Publik
Namun, pantun juga kaya akan nilai-nilai moral.
Inti daripada pantun umumnya mengungkapkan keseimbangan dan hubungan harmoni antar manusia, maupun manusia dan alam.
Keberhasilan menjadikan pantun masuk dalam warisan budaya dunia tak benda UNESCO tidak terlepas dari peran aktif semua pihak.
Berbagai komunitas pantun terkenal diantaranya Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), Lembaga Adat Melayu, Komunitas Joget Dangdung Morro, dan Komunitas Joget Dangdung Sungai Enam.
Baca Juga: Pembangunan Berkelanjutan Harus Terus Didorong, Jokowi Minta Seluruh Elemen Terlibat
Selanjutnya ada Komunitas Gazal Pulau Penyengat, Sanggar Teater Warisan Mak Yong Kampung Kijang Keke, Universitas Maritim Raja Ali Haji, dan dua orang maestro pantun Indonesia, HM Ali Achmad, dan OK Nizamil Jamil.
Hilmar Farid melanjutkan pelestarian pantun di kalangan anak sekolah ada di mata pelajaran Bahasa Indonesia.
“Namun belum mendapatkan sorotan. Kami ingin ke depan dengan penetapan Unesco ini, pantun semakin ditonjolkan,” ucap Hilmar Farid.
Menurut Hilmar Farid, pantun bukan hanya media berekspresi semata, namun juga media berlatih anak-anak untuk berkreasi dalam kata.
Artikel Rekomendasi