Lukisan Gua Purba dari Sulawesi Selatan Diprediksi Tim Ahli Jadi Lukisan Tertua Dunia, Ini Katanya

- 10 Februari 2021, 16:18 WIB
ILUSTRASI Gua.
ILUSTRASI Gua. /

PR CIANJUR – Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negeri dengan kekayaan alam luar biasa besarnya.

Indonesia adalah tempat bagi 39,5 juta hektare (ha) hutan tropis dunia ditambah bentang alam berupa karst (batu gamping) yang juga besar.

Indonesia memiliki 154.000 kilometer persegi luas daratan karst atau 0,08% dari luas daratannya. Karst merupakan satu jenis sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini, Rabu 10 Februari 2021: Al Kembali Buat Andin Menangis

Beberapa fauna dan flora endemik hanya bisa ditemukan di wilayah karst. Selain tempat hidup flora dan fauna tertentu, karst juga merupakan tempat menyimpan dan mengatur air.

Sebagaimana dilansir dari situs Portal Indonesia oleh Pikiranrakyat-Cianjur.com pada Rabu, 10 Februari 2021, 15% karst dunia bisa memenuhi kebutuhan air bersih seluruh penduduk Bumi sebesar 25%.

Hal ini diperteguh oleh keputusan International Union for Conservation of Nature (IUCN) yang menyatakan karst sebagai lingkungan dilindungi.

Salah satu karst terkenal di Indonesia adalah Karst Maros-Pangkep di Provinsi Sulawesi Selatan. Sebagian wilayah karst ini masuk ke dalam tempat Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung (TN Babul).

Baca Juga: Perayaan Imlek Tahun 2021 Digelar Virtual, Matakin Mengimbau Perayaan Imlek di Rumah

Di karst Maros-Pangkep ini merujuk kepada penelitian oleh Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2016, terdapat 257 gua terdiri dari 216 gua natural, dan 41 gua prasejarah.

Salah satu fenomena menarik datang dari karst Maros-Pangkep tepatnya berasal dari gua atau dalam bahasa lokal leang. Lukisan babi kutil Sulawesi yang ada di Leang Tedongnge dengan panjang 136 sentimeter lebar 54 sentimeter diperkirakan sudah berumur lebih dari 40.000 ribu tahun!

Lukisan babi kutil ini pertama kali ditemukan arkeolog Universitas Hasanuddin, Basran Burhan tahun 2017.

"Lukisan ini juga menjelaskan mengenai migrasi manusia purba. Karya seni ini menjadi jejak prasejarah di kawasan ini, khususnya selama zaman es," kata Basran.

Baca Juga: Cek Subsidi Listrik Tahun 2021 di Situs Ini, Catat! Ada Perubahan Regulasi Subsidi Kelistrikan Nasional

Peneliti dari Griffith University, Australia Maxime Aubert menyatakan umur lukisan babi kutil itu bisa saja lebih tua di kisaran angka 52 hingga 60.000 ribu tahun lalu.

Penemuan dan usia dari lukisan babi kutil di Leang Tedongnge bisa jadi mematahkan pendapat umum saat ini yang menyatakan bahwa lukisan gua purba tertua berasal dari karst Lascaux-Chauvet di Perancis, dan Altamira, Spanyol.

Lukisan di kedua gua Eropa itu beragam rupa mulai dari singa, kuda, rusa, hyena, bison, dan badak. Selain itu, lukisan di karst Maros-Pangkep ini juga mengalahkan usia lukisan gua purba berasal dari Gua Gabarnmung, Australia Utara berusia 44.000 tahun.

Tim penelitian arkeologi ini berkesimpulan bahwa lukisan ini dibuat oleh Homo Sapiens. Manusia cerdas hasil proses evolusi biologis selama jutaan tahun.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini