BPMI Masjid Istiqlal dan Kementerian PPPA Tandatangani Nota Kesepahaman untuk Wujudkan Pemberdayaan Perempuan

- 20 Februari 2021, 22:02 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga (kanan) dan Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Ketua Harian Badan Pengurus Masjid Istiqlal (BPMI), Prof. KH Nasaruddin Umar.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Menteri PPPA) Bintang Puspayoga (kanan) dan Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Ketua Harian Badan Pengurus Masjid Istiqlal (BPMI), Prof. KH Nasaruddin Umar. /Kementerian PPPA

PR CIANJUR  Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan bahwa isu perempuan dan anak adalah bahasan yang kompleks, multisektoral, dan erat kaitannya dengan pola pikir masyarakat.

Mendengar kabar imam besar Masjid Istiqlal yang meluncurkan program guna mengubah cara pandang masyarakat terhadap perempuan dan anak, Menteri PPPA menyampaikan apresiasinya dengan menandatangani nota kesepahaman antara kedua belah pihak.

Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga Ketua Harian Badan Pengurus Masjid Istiqlal (BPMI), Prof KH Nasaruddin Umar menyatakan pihaknya mendukung langkah tersebut.

Baca Juga: Timo Tjahjanto Dilirik Produksi Film AS untuk Sutradari Remake Film Train to Busan Versi Hollywood

“Tidak hanya berhenti di dokumen semata tapi dapat mewujudkan kerja nyata kedepannya. Program yang akan diluncurkan BPMI mudah-mudahan menjadi inspirasi, tidak hanya di kalangan umat Islam saja namun juga dari umat-umat agama lain sesuai dengan agama dan budayanya,” ujar Bintang Puspayoga Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Kementerian PPPA.

Nasaruddin bahwa BPMI tengah merencanakan program pendidikan ulama perempuan.

“Yang akan kita bikin di istiqlal ialah pendidikan kader ulama perempuan. Mukayatnya adalah perempuan. Banyak ulama tapi ulama perempuannya sangat-sangat langka. Kita ingin perempuan itu punya kekuatan intelektual untuk mengkaji kitab suci Al-quran dan juga hadist,” ucap KH. Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Banjir Terjam Jakarta, Anies Baswedan Harap dalam Waktu 6 Jam Bisa Surut

Ke depannya, KH Nasaruddin berharap program ini menular ke berbagai tempat ibadah lainnya untuk lebih memperhatikan masalah perempuan dan anak.

“Kalau bahasa agama yang kita gunakan untuk pemberdayaan perempuan, saya sangat yakin akan sangat efektif,” tutur KH Nasaruddin Umar.

“Bahasa agama diperlukan pemerintah dalam rangka mewujudkan program bangsa, karena warga negara kita ini religius, dengan menggunakan bahasa agama maka efektivitasnya akan luar biasa. Insya Allah di eranya ibu Menteri kita akan saksikan suatu hal yang mungkin belum pernah sebelumnya. Tentu kita berharap semoga ini berhasil,” kata KH. Nasaruddin Umar.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Berikut Vitamin yang Dapat Bantu Sperma Pria Lebih Sehat dan Kuat

Nota Kesepahaman antara Kementerian PPPA dan Masjid Istiqlal ini mencakup beberapa poin berikut.

1. Peningkatan peran perempuan dalam kewirausahaan, peran ibu dalam keluarga perihal pendidikan dan pengasuhan anak, penghilangan kekerasan kepada perempuan dan anak, penghapusan pekerja anak, dan penurunan angka perkawinan anak usia dini.

2. Peningkatan kualitas dan kuantitas ulama yang responsif gender dan peduli hak anak. Kader ulama perempuan berbasis keilmuan Islam dengan kesetaraan gender lewat pemahaman Islam moderat.

Baca Juga: Anggota Dewas LPP RRI Segera Terpilih, Menkominfo Berikan Kesempatan Masyarakat Beri Masukan

3. Pengarusutamaan gender serta pemenuhan hak anak di dalam program masjid.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kementerian PPPA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x