Lahan ini dibuat di wilayah dengan konsentrasi air terbesar berasal dari hujan (tadah hujan).
"Panen yang ada di Sumba Tengah ini setahun masih sekali, yaitu padi. Kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai," ucap Jokowi.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 12 Resmi Dibuka, Berikut Cara Daftarnya
Selain tadah hujan, Jokowi menjelaskan bahwa pihak pemerintah juga berupaya untuk memenuhi kebutuhan air di sana dengan membuat sumur bor sebanyak 200 buah.
"Memang kuncinya ada di air. Oleh sebab itu, di sini tadi kita lihat sudah dibangun sumur bor yang masuk ke sawah. Beberapa embung juga sudah dibangun di sini. Tapi masih jauh dari cukup," ujar Jokowi.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian menggalakkan program kerja padat karya bagi penduduk setempat dengan tugas mengolah tanah dan membersihkan lahan tutupan semak belukar seluas 3.650 hektare.
Baca Juga: Industri Film Atur Strategi Demi Tingkatkan Bisnis Di Era Pandemi
"Saya rasa kalau ini kita kerjakan saya meyakini food estate yang ada di Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan NTT ini akan bisa terbangun sebuah ketahanan pangan yang baik untuk negara kita," tutur Jokowi.
Jokowi turut didampingi menteri Kabinet Indonesia Maju, antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, pejabat setempat Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat, dan Bupati Sumba Tengah Paulus S.K. Limu.***
Artikel Rekomendasi