Ini Kata PP Muhammadiyah tentang Terorisme yang Seakan Sulit Diatasi di Indonesia

- 3 April 2021, 14:30 WIB
 Ilustrasi terorisme.
Ilustrasi terorisme. /ARAHKATA/PEXELS/Kat Wilcox

Trisno menuturkan, alasan terorisme masih sulit dicegah di Indonesia ini karena pengawasan dari lembaga legislatif yaitu DPR RI, dan Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) masih loyo. Ditambah, tidak berhasilnya program deradikalisasi. Menurutnya, program deradikalisasi harus dievaluasi secara keseluruhan.

Ketua DPD RI miris aksi teroris libatkan kaum milenial

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), LaNyalla Mahmud Mattalitti sedih aksi terorisme yang merekrut kaum milenial.

Pelaku teror Mabes Polri, ZA (25) adalah bukti nyata bahwa kaum milenial adalah segmen sosial empuk menjadi sasaran daripada jaringan terorisme.

Baca Juga: Disarankan Terima Vaksin, Simak Panduan Vaksinasi Covid-19 bagi Penyandang Kanker Menurut Ahli

“Kita sangat miris dengan perkembangan terorisme di Tanah Air. Pasalnya, pelaku teroris merupakan usia milenial yang semestinya masa usia produktif dalam belajar dan bekerja,” kata LaNyalla.

“Buat generasi milenial, saring dahulu informasi dan ajaran yang kalian dapat. Pasalnya, mereka akan memengaruhi cara berpikir dan bertindak yang dapat merugikan diri sendiri, terlebih mengorbankan nyawa,” kata LaNyalla.

“Berdasarkan informasi yang saya dapat, ZA belajar dari YouTube mengenai paham-paham radikal, khususnya ISIS, kemudian yang bersangkutan menjadi penyerang tunggal pada kasus serangan Mabes Polri,” ucap LaNyalla.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini