Tilikan Sengit Soal Rapid Test, dr Tirta: Pembelian Rapid Harus Diaudit! Berani enggak?

- 24 September 2020, 15:52 WIB
dr Tirta
dr Tirta /Indozone.id

Lanjutnya, pada poin keempat, Mei 2020, dijelaskan Tirta harga rapid test di angka Rp300.000 hingga Rp400.000. Tiba-tiba sekarang Rp100.000 sampai Rp150.000 saja.

“Kok iso? Lha kalau sekarang bisa murah? Sekarang bisa murah? Terus dulu-dulu mahal, itu gimana?" katanya.

"Berarti harga modal sejatinya rendah, tapi karena enggak ada batasan harga eceran tertinggi, jadinya mahal," ujarnya.

Baca Juga: Masih Selesaikan Seleksi Gelombang 9, Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 10 Ditunda

"Jujur aja, pure ini bisnis! Ada ceruk laba yang diambil di sini! Ayok, pembelian rapid harus diaduit! Berani enggak?,” tegasnya, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi sebelumnya.

Selanjutanya, pada poin kelima, Tirta mengajak semuanya bersuara soal kejanggalan rapid test.

“Rapid test serology hasilnya berlaku sampai 14 hari stelah rapid. Padahal false positif dan negatif tinggi," paparnya.

"Apa yang menjamin kalau rapid saya negatif, terus test berlaku 14 hari, padahal 14 hari saya keliling-keliling, terus tetap aman gitu? Atau buat ayem-ayem aja? Jujur bos!,” tandasnya.

Baca Juga: 3 Hakim dan 1 Panitera Positif Covid-19, Pengadilan Negeri Karawang Ditutup Sementara

“Rapid test serology. Saya yakin suatu saat harus diaudit, kenapa kok enggak ambil swab PCR aja yang jelas gold standard. Dan kasih gratis ke semua warga di wilayah redzone. Ini baru satu hal selama saya di lapangan selama tujuh bulan,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x