Sejarah Singkat Hingga Fakta-fakta Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020

- 30 September 2020, 10:07 WIB
Perbedaan makna hari lahir dan kesaktian Pancasila.
Perbedaan makna hari lahir dan kesaktian Pancasila. /

PR CIANJUR - Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan tersebut dilakukan secara rutin salah satunya agar masyarakat Indonesia mengetahui sejarah bangsa yang berharga.

Di Indonesia terdapat dua peringatan terkait Pancasila yakni pada 1 Juni sebagai hari kelahiran Pancasila.

Sementara 1 Oktober ditetapkan sebagai hari kesaktiannya, sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artikel "Sejarah Singkat hingga Fakta-fakta Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020".

Baca Juga: Mahfud MD Soal Film G30S/PKI: Pemerintah Tak Peduli Mau Dipotong atau Tidak

Namun Mengapa Pancasila sakti?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari jurnal penelitian Universitas Riau, beberapa kali perjuangan Indonesia mencoba 'diganggu' oleh berbagai golongan yang anti terhadap prinsip-prinsip falsafah Pancasila.

Tak sedikit usaha dilakukan untuk mempertahankan Pancasila hingga akhirnya diakui sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila pun pada hakekatnya merupakan suatu jalan pikiran dan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Cek Nama Penerima BLT PKH Rp500.000 dari Kemensos

Nilai yang tercakup di dalamnya tak dapat dipisahkan sebab telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu dan terus berkembang hingga kini.

Maka alasan dibalik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tak boleh diubah oleh siapapun.

Makna 2 Peringatan Pancasila

Berdasarkan laporan dari laman News Unair, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Arya Wanda Wirayuda menjelaskan alasan adanya dua peringatan Pancasila di Indonesia.

Baca Juga: Ada Kendala Dalam Penyaluran BLT Subsidi Gaji, Agar Tidak Penasaran Cek Nama Penerima di Sini

Menurutnya, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2020 diperingati karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30S.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari besar itu adalah legitimasi pemerintah mengembalikan Pancasila pada ideologi negara dan menolak paham selain Pancasila.

Sedangkan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni memiliki sejarah awal pembentukan ideologi negara oleh BPUPKI pada tahun 1945.

Baca Juga: KBM Tatap Muka di Pesantren Husnul Khotimah Dihentikan Wagub Jabar

Meski sama-sama berhubungan dengan Pancasila namun dua hari tersebut memiliki makna berbeda.

"Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila," ujarnya.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober

Sejarah singkat Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa 30 September 1965 yang dikenal pula sebagai insiden Gerakan 30 September (G30S).

Baca Juga: Superkomputer Jepang Fugaku Klaim Face Shield Sama Sekali Tidak Efektif Menangkal Penularan Covid-19

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari jurnal penelitian Universitas Adi Buana Surabaya, saat itu terdapat kabar bahwa insiden G30S merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.

Terdapat beberapa perwira Angkatan Darat dan sejumlah orang lainnya dibunuh oleh oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta atau perebutan kekuasaan.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Hari Kesaktian Pancasila resmi ditetapkan yakni 1 Oktober 1965.

Setiap 30 September pun umumnya bendera dinaikkan setengah tiang untuk menghormati sejumlah perwira yang meninggal dunia pada insiden tersebut.

Baca Juga: Pendaftaran dan Pemeriksaan Sunat Gratis Satgas TMMD Reguler Brebes

Pada 1 Oktober, bendera kemudian dikibarkan secara penuh dan terdapat peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang biasanya diikuti oleh para pejabat negara.

Hari Kesaktian Pancasila kini dijadikan sebagai momentum perdamaian di Indonesia ketika kasus kekerasan ataupun kerusuhan marak terjadi.***(Farida Al-Qodariah/Pikiran-Rakyat.com)

 

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x