Fahri Hamzah Sebut Adanya Kepentingan Pribadi di Balik Tidak Selesainya UU Penyiaran

- 10 Oktober 2020, 12:36 WIB
Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah. /Instagram @Fahrihamzah/

"Kita enggak usah nyebut soal perannya di dalam kemerdekaan, sebab kalau enggak ada radio-radio partikelir dulu didedikasikan untuk mendengar bahwa Hiroshima-Nagasaki baru saja di bom, itu enggak ada geliat ikhtiar lokal untuk merdeka," jelasnya.

Maka dari itu, Fahri mengklaim bahwa lembaga penyiaran masih memiliki peran yang penting hingga saat ini.

"Nah hari ini juga harusnya masih penting, cuma kita jangan tanggung, kita harus memberikan beban yang fokus gitu," tuturnya.

Kemudian Helmy Yahya sebagai pemilik kanal YouTube, menyinggung soal Undang-undang Penyiaran yang tidak kunjung selesai.

Baca Juga: Pelatihan Keamanan Siber Diberikan Pada 6.000 Siswa SMK, Kurangi Angka Pengangguran

Fahri menegaskan adanya kepentingan pribadi di balik tidak selesainya Undang-undang Penyiaran.

"Karena lobi dari privat. Saya melihat lobi privat yang dahsyat sekali," jelasnya.

Menanggapi pernyataan Fahri, Helmy mengatakan televisi publik dan swasta tidak memiliki persaingan, keduanya pun disebut hanya memiliki fungsi kepublikan.

Karenanya, Fahri menambahkan bahwa negara berperan sebagai pembagi tugas agar tidak terjadi perselisihan.

"Tugas negara harusnya bagi tugas, jadi kalau kita tidak membagi tugas semuanya jadi berantem," tambahnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini