Reaksi KSBSI Terhadap UU Cipta Kerja, Akan Demo 5 Hari di Depan Istana Negara, Berikut Tuntutannya

- 12 Oktober 2020, 14:20 WIB
Ratusan buruh yang tergabung dalam Ratusan buruh yang tergabung dalam KSBSI melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Sumsel, Rabu 19 Agustus 2020.
Ratusan buruh yang tergabung dalam Ratusan buruh yang tergabung dalam KSBSI melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Sumsel, Rabu 19 Agustus 2020. /FIXPALEMBANG/Nanda

Sebagaimana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dalam artike "Buruh akan 'Kepung' Istana 5 Hari Berturut-turut, KSBSI: Tuntutan Tak Terakomodir, 4 Hak Didegradasi". Ia turut mempersoalkan klaster ketentuan ketenagakerjaan dalam Omnibus Law Cipta Kerja.

Pasalnya, aturan baru itu telah mendegradasi hak-hak buruh yang sebelumnya diatur dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Menurut dia, setidaknya ada empat hak mendasar buruh yang didegradasi Omnibus Law Cipta Kerja.

Keempatnya ialah sistem perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT) tanpa batas, alih daya (outsourcing) diperluas tanpa limitasi jenis usaha, upah dan pengupahan diturunkan, serta penurunan besaran pesangon.

Baca Juga: Bukan Karena Kecewa Atas Sikap Politik AHY, Ferdinand Hutaean Ungkap Alasannya Mundur Dari Demokrat

Karena itu DEN KSBSI akan menggelar aksi unjuk rasa selama lima hari berturut-turut di depan Istana Kepresidenan Jakarta.*** (Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Warta Ekonomi


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini