Demo Penolakan UU Cipta Kerja Berlangsung Ricuh, Ketua KAMI Medan Ditangkap Polisi

- 12 Oktober 2020, 16:13 WIB
Ilustrasi unjuk rasa ricuh
Ilustrasi unjuk rasa ricuh /Antara/Galih Pradipta

"Sebetulnya begini, KAMI ini kan stigma. Contoh misalnya kalau partai tertentu korupsi ketuanya, apa partainya ikut? Justru karena ini pertanggungjawaban personal kan. Kalau dihubung-hubungkan semua punya hubungan. Barangkali begitu poinnya," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Martuani Sormin mengungkap ada dugaan keterlibatan KAMI dalam demonstrasi menolak omnibus law UU Cipta Kerja yang berujung ricuh di Medan.

Dia juga menyebut ada tokoh KAMI yang diamankan.

"Ada keterlibatan KAMI, Kesatuan Aliansi Membela Indonesia dan semua ada dua grup, KAMI Medan sama KAMI Medan News," kata Martuani, Senin (12/10).

Baca Juga: Reaksi KSBSI Terhadap UU Cipta Kerja, Akan Demo 5 Hari di Depan Istana Negara, Berikut Tuntutannya

Hal ini disampaikan Martuani dalam rapat Forkopimda Sumut bersama perwakilan buruh di aula rumah dinas Gubernur Sumut (Gubsu) yang dipimpin Gubsu Edy Rahmayadi.

Martuani juga menjelaskan soal KAMI yang dimaksud dalam materi paparannya yang ditampilkan di hadapan peserta rapat.

Dalam materi tersebut, tertulis KAMI yang dimaksud adalah Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia, koalisi yang dideklarasikan oleh Gatot Nurmantyo dan Din Syamsuddin.

Ada juga tangkapan layar grup WhatsApp bernama KAMI Medan yang ditampilkan.

Baca Juga: Kesembuhan Covid-19 Indonesia Naik, Jokowi: Lebih Baik dari Rata-rata Angka Kesembuhan Dunia

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Jurnal Trip


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini