Jumlah Anak Kurang Gizi di Awal Pandemi Covid-19 Mencapai 2 Juta Orang, Saat Ini Berpotensi Membesar

- 27 Oktober 2020, 14:21 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/PublicDomainPictures

PR CIANJUR - Di awal krisis pandemi Covid-19, diperkirakan ada 2 juta anak balita di Indonesia mengalami wasting (gizi kurang), 7 juta anak stunting (pendek), dan 2 juta lainnya kelebihan berat badan.

Demikian, data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Untuk itu, di masa pandemi ini, pemenuhan gizi sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari infeksi berbagai penyakit," demikian kampanye #SunprideBuatKebaikan melalui webinar.

Baca Juga: BKKBN dan DP3AKB Jawa Barat Sepakati Lima Poin untuk Entaskan Stunting dan Kawin Muda

Kampanye itu merupakan ajakan untuk mengonsumsi buah setiap hari untuk menjaga kesehatan sekaligus mendonasikan buah untuk anak-anak dari keluarga yang terdampak Covid-19 secara ekonomi.

Dokter Spesialis Gizi, dr. Florentina M. Rahardja, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan, buah diperlukan tubuh karena mengandung mikronutrien (zat gizi mikro).

Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun berperan sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim berbagai metabolisme dalam tubuh, termasuk kerja sistem imun.

Nutrien yang dimaksud dalam mikronutrien adalah vitamin dan mineral. Salah satu sumber vitamin dan mineral yang alami adalah buah-buahan. Kelompok yang paling mudah mengalami kekurangan mikronutrien adalah ibu hamil, ibu menyusui dan anak-anak.

Baca Juga: Anies Baswedan Sempat Ajukan Pembatalan Libur Akhir Oktober 2020 Karena Alasan Covid-19

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini