Asfinawati Bantah Klaim Pemerintah Hargai Aksi Mahasiswa: Dipaksa Tanda Tangan Tidak Akan Aksi Lagi

- 29 Oktober 2020, 19:07 WIB
Ketua YLBHI Asfinawati.
Ketua YLBHI Asfinawati. /ANTARA/Zuhdiar Laeis /

"Foto udah bengep-bengep, saya sudah hampir enggak kuat lagi melihat itu," kata dia mengomentari banyaknya laporan ini.

Lebih lanjut, Asfinawati menyebut kalau tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan itu bukan hanya dialami satu-dua orang saja.

"Lebih banyak yang dipukul daripada yang tidak dipukul. Baik ketika di kantor polisi, tetapi lebih banyak ketika ditangkap," tuturnya.

Ia pun membenarkan pernyataan Bayu Septian soal penangkapan para mahasiswa sebelum unjuk rasa digelar.

Baca Juga: Retno Marsudi Sampaikan Pada Menlu AS Bahwa Jokowi Ingin Amerika Jadi True Friend of Indonesia

Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com, Bayu mengatakan tak sedikit mahasiswa yang sedang makan dan nongkrong, tiba-tiba diciduk oleh pihak kepolisian.

Pernyataan itu bukanlah omong kosong menurut Asfinawati. Bahkan, pihak YLBHI mencatat hingga 11 perlakuan kekerasan terhadap mahasiswa aksi.

"Mulai diancam dicabut beasiswanya, kemudian orang yang ditangkap didatangi oleh polisi, belum lagi di-doxing," ungkapnya.

"Kemudian memaksa tanda tangan tidak akan aksi lagi, dikriminalisasi dengan kasualitas yang aneh," lanjut Asfinawati.

Baca Juga: Rapid Test Disebar ke 54 Titik Ramai Wisatawan Jawa Barat Sesuai Arahan Ridwan Kamil

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x