Tampil pada Collabonation Creative City Bandung, The Panturas : Ini Cara Kami Pertahankan Eksistensi

- 16 Maret 2022, 19:24 WIB
SEJUMLAH band saat tampil pada kegiatan "Collabonation Creative City Bandung" di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 16 Maret 2022./Darma Legi/Galamedia
SEJUMLAH band saat tampil pada kegiatan "Collabonation Creative City Bandung" di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 16 Maret 2022./Darma Legi/Galamedia /

JENDELA CIANJUR - Pandemi Covid-19 memberikan banyak tantangan dan peluang bagi pelaku industri kreatif, termasuk musisi.

Drummer The Panturas, Surya Fikri alias Kuya mengatakan, salah satu tantangan terbesar 2 tahun pandemi Covid-19 adalah sulitnya mencari venue untuk mempertahankan eksistensi di dunia musik.

Padahal, pada saat yang sama, musik dan band baru tetap bermunculan setiap pekannya, walaupun masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Waspada Modus Kejahatan Baru! Mengaku Polisi Todongkan Pistol Pelaku Menggasak Emas dan Harta Korban

"Tantangannya adalah bagaimana caranya agar tetap stand out di tengah rimba," katanya, pada Intimate Gigs Collabonation Creative City Bandung, di Orchid Forest Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 16 Maret 2022.

The Panturas, menurut dia, menjawab tantangan ini dengan membranding diri melalui internet agar band-nya lebih didengar.

Tha Panturas adalah grup musik yang beraliran surf rock yang unikna bukan berasal dari pesisir, melainkan dataran tinggi Jatingor. Band ini berdiri pada 2015.

Baca Juga: Waspada! Dalam Setahun di Indonesia Terjadi 5.818 Kali Gempa, BMKG: Gempa Besar Jadi Ancaman

Tantangan ini bukan hanya dihadapi oleh The Panturas, melainkan banyak musisi dan penggiat seni musik lainnya.

Halaman:

Editor: AR Rachmawati


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x