Inilah Alasan Perbedaan Durasi Tidur Pada Anak dan Orang Dewasa

10 Februari 2021, 19:56 WIB
Ilustrasi anak tidur. /Pexels/snapwire

PR CIANJUR – Pada dasarnya setiap orang menginginkan waktu tidur yang cukup dan berkualitas, karena hal ini sangat penting bagi sistem imun.

Seperti dilansir Pikiranrakyat.com-cianjur dari Antara, untuk memperbaiki sistem imunitas seseorang perlu memperhatikan waktu tidur yang cukup, pola makan yang sehat, dan olahraga yang teratur.

Seiring bertambahnya usia seseorang, kebutuhan tidur pun semakin menurun, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan dua sisi durasi kebutuhan waktu tidur.

Baca Juga: Serial Orisinal Vidio yang Bertajuk ‘Scandal’ Banyak Mengandung Pesan Positif, Begini Kata Atiqah Hasiholan

Kementerian Kesehatan pernah menuturkan perihal durasi waktu tidur pada anak-anak dan orang dewasa.

Pada anak usia 0-1 bulan biasanya membutuhkan sekitar 14-18 jam perhari waktu tidur hal ini bertujuan untuk perkembangan otak.

Anak usia 1-18 bulan membutuhkan sekitar 12-14 jam perhari termasuk waktu tidur siang.

Baca Juga: Libur Panjang Imlek, Menpan RB Bagikan SE untuk ASN, Melanggar? Siap-siap Diberi Sanksi

Pada usia menjelang masuk sekolah, sekitar usia 3-6 tahun kebutuhan waktu tidurnya 11-13 jam.

Menurut sebuah study, anak usia dibawah 6 tahun yang kurang tidur cenderung mengalami obesitas di kemudian hari.

Pada usia 6-12 tahun mereka membutuhkan waktu 10 jam untuk tidur, jika anak kurang tidur, maka akan berdampak buruk.

Salah satu dampak buruknya antara lain, anak menjadi hiperaktif, kurangnya konsentrasi belajar, dan cenderung memiliki banyak masalah di sekolah.

Baca Juga: Rumah Aset Penting Bangun Karakter, Wapres Maruf Amin: Sarana Bentuk Karakter Generasi Masa Depan

Ketika anak menjelang masa remaja, sekitar usia 12-18 tahun, membutuhkan waktu tidur selama 8-9 jam perhari.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko depresi, tidak fokus, dan bisa mencegah nilai akademis yang kurang baik.

Menurut Rendy Dijaya Muliadi dari Health and Nutrition Science Nutrifood, remaja berusia 17 tahun memiliki durasi tidur yang lebih panjang.

Karena aktivitas fisiknya harus lebih tinggi, jadi waktu tidurnya juga harus lebih lama, hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Baca Juga: Politisi PKS Kritik Kebijakan PPKM Mikro, Netty: Terlalu Banyak Istilah Buat Rakyat Bingung

Pada saat seorang remaja memasuki usia 18 tahun ke atas, durasi tidurnya menjadi minimal 7 jam perhari dan durasinya bisa menjadi lebih pendek yaitu 5 jam perhari.

Orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam perhari, sedangkan orang yang sudah lanjut usia 60 tahun ke atas membutuhkan 7 jam perhari waktu tidur.

Jika seseorang kurang tidur, maka akan timbul masalah yang berhubungan dengan kondisi badannya.

Tidur kurang dari 5 jam bisa meningkatkan resiko overweight hingga 55 persen, dan penyakit diabetes sekitar 37 persen.

Baca Juga: Lukisan Gua Purba dari Sulawesi Selatan Diprediksi Tim Ahli Jadi Lukisan Tertua Dunia, Ini Katanya

Seseorang yang kurang tidur, cenderung akan lebih banyak makan, di tambah timbulnya masalah hormon yang mengatur nafsu makan terganggu.

Konsumsi makanan yang berlebih akan meningkatkan kadar kalori dalam tubuh, selain itu juga seseorang akan merasa mudah lemas dikeesokan harinya.

Orang yang kurang berolahraga, atau pun yang mengalami masalah diabetes akibat kurangnya waktu tidur bisa mempengaruhi metabolisme glukosanya dan mengalami penurunan kemampuan daam toleransi glukosa dan sensitivitas insulin.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler