Penelitian Baru Ungkap Terlalu Banyak Makan Ikan Meningkatkan Risiko Kanker Kulit, Hoax atau Fakta?

10 Juni 2022, 07:00 WIB
Penelitian terbaru dari Brown University mengungkapkan, makan dua porsi ikan setiap minggunya dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker kulit. /pixabay/

 

JENDELA CIANJUR - Penelitian terbaru dari Brown University mengungkapkan, makan dua porsi ikan setiap minggunya dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker kulit.

Peneliti dari AS membeberkan, dari hampir 500.00 orang ditempatkan sebagai orang dengan risiko melanoma ganas, penyakit mematikan dari kanker kulit.

Brown University menemukan bahwa orang yang makan sekitar 300 gram ikan setiap minggunya memiliki risiko 22 persen lebih tinggi terkena melanoma ganas dibanding orang yang hanya makan 24 gram ikan setiap minggunya.

Mereka yang makan lebih banyak ikan juga memiliki 28 persen peningkatan risiko mengembangkan sel-sel abnormal pada lapisan luar kulit mereka, yang dikenal sebagai pra-kanker, atau melanoma stadium 0.

Baca Juga: JAUH BANGET! Segini Jarak Hanyutnya Eril di Sungai Aare Hingga Jasadnya Ditemukan di Bendungan Engehalde Bern

Temuan ini didasarkan pada penelitian terhadap 491.367 orang dewasa AS dan diterbitkan dalam jurnal Cancer Causes & Control.

Usia rata-rata mereka dalam penelitian ini adalah 62 tahun, dan data diperoleh selama periode 15 tahun.

Faktor-faktor seperti berat badan, kebiasaan merokok dan minum, diet, riwayat kanker keluarga dan tingkat radiasi UV rata-rata di daerah mereka juga diperhitungkan.

Dari orang dewasa yang disurvei, 5.034 (satu persen) mengembangkan melanoma ganas selama masa studi dan 3.284 (0,7 persen) mengembangkan melanoma Tahap 0.

Baca Juga: 6 Bahan Alami Hilangkan Keringat Berlebih Penyebab Bau Badan, Mudah Ditemukan di Dapur!

Disimpulkan bahwa asupan ikan total dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, namun penulis studi, Eunyoung Cho mengatakan "penyelidikan lebih lanjut" harus diperlukan.

"Kami berspekulasi bahwa temuan kami mungkin dapat dikaitkan dengan kontaminan pada ikan, seperti bifenil poliklorin, dioksin, arsenik, dan merkuri," katanya mengutip dari Irish Independent, Jumat 10 Juni 2022.

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa asupan ikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kontaminan yang lebih tinggi di dalam tubuh dan telah mengidentifikasi hubungan antara kontaminan ini dan risiko kanker kulit yang lebih tinggi.

"Namun, kami mencatat bahwa penelitian kami tidak menyelidiki konsentrasi kontaminan ini dalam tubuh peserta dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini," katanya. 

Baca Juga: TERBUKTI AMPUH! 5 Rutinitas Perawatan Wajah ini Bikin Terlihat Awet Muda, No. 4 Sering Diabaikan

Dr Michael Jones, staf ilmuwan senior di bidang genetika dan epidemiologi di Institute of Cancer Research, London, mengatakan bahwa hasil penelitian tersebut sangat signifikan secara statistik dan bisa jadi itu hanya sebuah kebetulan. 

“Ada kemungkinan orang yang mengonsumsi lebih banyak ikan atau tuna yang tidak digoreng memiliki kebiasaan gaya hidup lain yang meningkatkan risiko melanoma. Penulis seharusnya mempertimbangkan ini dan menyesuaikan dengan beberapa faktor yang berpotensi sebagai pembaur,” ucapnya.

"Diet seimbang yang sehat secara umum harus mencakup ikan dan hasil dari penelitian titu tidak mengubah rekomendasi (diet sehat) itu," sambungnya. 

Sementara, Dr Duane Mellor, dosen senior di Aston Medical School, berpendapat bahwa penelitian itu tidak memiliki mekanisme yang jelas tentang bagaimana asupan ikan dapat meningkatkan risiko-risiko melanoma.

Baca Juga: Empat Manfaat Olahraga Lari, Nomor 3 Bisa Cegah Kepikunan, Kok Bisa? Simak Penjelasannya Berikut Ini

“Penting untuk diingat makan dua porsi ikan per minggu, bisa menjadi cara memasukkan nutrisi penting seperti asam lemak omega-3 sebagai bagian dari diet sehat dan penelitian ini seharusnya tidak menyurutkan orang untuk memasukkan ikan sebagai bagian dari diet sehat," kata dia.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: Irish Independent

Tags

Terkini

Terpopuler