Network
PR CIANJUR - Flexitarian kini menjadi tren bagi mereka yang ingin menjalani program diet tetapi tak sepenuhnya menghindari produk hewani.
Berbeda dengan jenis diet lain yang cenderung ekstrem, flexitarian atau sebagian orang menyebutnya semi-vegetarian fokus mengelola menu makanan dengan jumlah buah dan sayur yang lebih banyak serta membatasi konsumsi daging dan makanan olahan sebagai selingan.
Dua tahun lalu, flexitarian masuk dalam tiga besar kategori diet terbaik yang mampu mempromosikan kesehatan jangka panjang.
Baca Juga: 4 Rutinitas yang Direkomendasikan Ahli untuk Memulihkan Gejala Covid-19 Selama Isolasi Mandiri
Tak hanya itu, flexitarian bahkan dinobatkan sebagai diet terbaik bagi para penderita diabetes.
Selain menurunkan berat badan, berikut manfaat diet flexitarian sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-cianjur.com dari Bold Sky.
Menjaga tekanan darah
Berdasarkan informasi yang dimuat The British Journal of Nutrition, diet flexitarian cukup efektif menurunkan tekanan darah yang secara tidak langsung menekan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: 3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Picu Penuaan Diri hingga Risiko Penyakit Berbahaya
Sedangkan bagi mereka yang memiliki tekanan darah normal, diet flexitarian mampu menstabilkan kondisi tersebut.
Menurukan risiko kanker
Mengonsumsi buah, dan biji-bijian yang menjadi fokus diet flexitarian ternyata ampuh dalam mencegah kanker.
Bahkan menurut hasil studi, pola makan flexitarian sangat direkomendasikan untuk mencegah kanker usus.
Baca Juga: Minta Warga Tidak Terprovokasi Kasus Bom Bunuh Diri di Makassar, Pemuda Katolik NTT Beri Pesan Ini
Memulihkan penyakit radang usus
Para ahli mengungkapkan, pola diet flextarian mampu mencegah gejala radang usus kembali kambuh.
Kandungan serat dalam makanan-makanan yang biasa disajikan dalam diet flexitarian mampu memulihkan penyakit yang satu ini sekaligus memperbaiki kondisi kesehatan pencernaan secara umum.***
Artikel Rekomendasi