Konsumsi Daging Kurban Berlebih Memicu Asam Urat, Tekanan Darah Tinggi, dan Kolesterol

- 4 Juli 2022, 09:45 WIB
Ahli mengingatkan agar seorang penderita penyakit kronis seperti diabetes, jantunh dan lainnya batasi makanan berlemak di Hari Raya Idul Adha.
Ahli mengingatkan agar seorang penderita penyakit kronis seperti diabetes, jantunh dan lainnya batasi makanan berlemak di Hari Raya Idul Adha. /Pixabay / SusuMa.

JENDELA CIANJUR - Sepekan lagi atau pada 10 Juli 2022, umat Islam di Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Penyembelihan hewan kurban menjadi identik dengan Hari Raya Idul Adha. Banyak masyarakat yang akan menyantap makanan-makanan berlemak dan daging merah di hari tersebut.

Budaya membuat sate daging domba atau sapi menjadi rutinitas tahunan yang tidak akan ketinggalan dalam momen perayaan Hari Raya Idul Adha tersebut.

Namun, sejumlah ahli pun menyarankan agar seseorang penderita diabetes dan penyakit gastroenterologis harus mengontrol asupan makanan mereka selama Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Panitia Kurban Wajib Tahu! Ini Waktu yang Sah untuk Menyembelih Hewan Kurban, Kata Buya Yahya

“Mereka yang memiliki penyakit kronis harus menghindari makanan berat dan tidak melanggar aturan nutrisi. Karena makanan berlemak sekalipun bisa berbahaya bagi kesehatan jantung,” kata Regayip Zehir, pakar dari University of Health Sciences di Istanbul, melansir dari Hurriyet Daily News, Senin 4 Juli 2022.

Mengingat konsumsi daging merah akan meningkat secara signifikan selama Idul Adha, Zehir sangat menyarankan agar individu dengan penyakit jantung harus mengurangi konsumsi daging merah dalam makanan mereka.

“Sangat penting untuk memperhatikan ukuran porsi dan gaya memasak. Konsumsi daging berlebih memicu tekanan darah, asam urat dan peningkatan kolesterol. Konsumsi daging merah dianjurkan tidak lebih dari dua hari dalam seminggu dalam pola makan normal,” ujarnya.

Baca Juga: Kapan Sholat Idul Adha 2022? Simak Jadwal, Bacaan Niat Lengkap dengan Tata Caranya untuk Imam dan Makmum

“Tidak mengkonsumsi lemak daging merupakan salah satu tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk kesehatan jantung,” tambah Zehir. 

Idul Adha menandai ziarah haji ke Mekah di mana sejumlah besar hewan termasuk domba dan sapi disembelih sebagai bagian dari hari raya dan dagingnya dibagikan kepada orang miskin sebagai tradisi agama dalam Islam.

Bagi banyak orang Islam, Idul Adha juga berarti reuni dengan anggota keluarga besar di meja makan yang berlimpah dengan daging hewan yang mereka kurbankan.

Baca Juga: Perbedaan Idul Adha Indonesia dengan Arah Saudi, Ini Penjelasan Kemenag!

Zehir mengatakan bahwa daging tidak boleh terkena api panggangan dan sayuran seperti bawang, tomat, terong, zucchini dan wortel harus ditambahkan ke panggangan.

Menyinggung konsumsi garam, ahli mengatakan bahwa garam menimbulkan bahaya serius bagi pasien yang menderita tekanan darah tinggi.

“Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko pendarahan otak, stroke, dan serangan jantung dengan menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berlebihan. Karena itu, konsumsi garam harus dijaga di bawah lima gram per hari,” tambahnya.***

Editor: R Wisnu Saputra

Sumber: Hurriyet Daily News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah