Palsukan Tanda Tangan Plt Bupati Cianjur, Guru Honorer Tertipu Oleh Oknum

6 Desember 2019, 09:54 WIB
Ilustrasi.* /ISTIMEWA/

CIANJUR (PR)- Perbuatan yang tidak bertanggung jawab dilakukan oleh oknum yang bisa mengangkat salah seorang tenaga honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemrintah Kabupaten Cianjur. 

Oknum tersebut melancarkan aksinya dengan memalsukan surat dan dokumen yang dibubuhi tanda tangan palsu Plt Bupati Cianjur Herman Suherman.

Kasus ini terungkap usai EH seorang guru honorer datang ke ruangan Aban Sobandi yang merupakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur pada Selasa 3 Desember 2019.

Baca Juga: Diduga Tidak Berizin, Galian C di Cianjur Sebabkan Satu Pekerja Tertimbun Longsor

Akibat pengaduannya, surat edaran yang diterima EH pun kini sudah viral di media sosial sebagai bentuk imbauan agar masyarakat waspada.

Ketika mendatangi Sekda, EH menanyakan perihal Surat Keputusan (SK) pengangkatan dirinya sebagai PNS sambil membawa surat undangan yang diberikan oleh oknum tersebut. Didalam surat itu, ia dijanjikan untuk dijadikan PNS.

"Ada seorang honorer datang menemui pak Sekda, menanyakan SK pengangkatan. Dia juga menunjukan surat undangan dari oknum itu. Padahal, tidak ada pengangkatan dalam waktu dekat ini, apalagi untuk PNS," ujar Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, Kamis 5 Desember 2019.

Baca Juga: Polres Cianjur Kerahkan Anjing Pelacak Cari Korban yang Tertimbun Longsor

EH membawa surat dengan nomor 207/003/2019 yang ditetapkan pada 2 Desember 2019 itu bertuliskan kop surat Pemerintah Kabupaten Cianjur Sekretariat Daerah dan ditujukan untuk EH.

Didalamnya disebutkan, dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 11/2017 tentang Managemen Pegawai Negeri Sipil, EH diundang untuk hadir di Kantor Bupati Cianjur Jalan Siti Jenab nomor 31 pada Selasa 3 Desember 2019 pukul 11.00 WIB.

Oknum penipu itu menyebutkan di dalam surat palsunya, bahwa kegiatan penyerahan SK PNS akan dilakukan oleh Sekda Pemkab Cianjur, Aban Sobandi. 

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga Segera Laporkan Tambang Ilegal

Pada akhir surat, disertakan juga tandatangan Plt Bupati Cianjur lengkap dengan cap agar terlihat lebih meyakinkan.

”Tapi saya pastikan surat itu palsu, karena saya tidak pernah menandatangani surat tersebut. Dari isi dan penulisannya pun sudah tidak sesuai, tandatangannya bisa dilihat itu di print bukan tandatangan dan cap asli," ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan, menurut informasi korban sudah terlanjur memberikan uang sebesar Rp 550 ribu kepala oknum tersebut. 

Baca Juga: Pekerja Tertimbun Longsor, Warga Sudah Ingatkan Tanggul Bocor

Pasalnya, korban sudah dijamin akan mendapatkan surat undangan untuk pengangkatan menjadi PNS.

Hingga saat ini, Herman belum mengtahui apakah ada dana yang lebih besar selain dalam praktik penipuan tersebut. Terlebih, kontak oknum penipu juga tidak bisa dihubungi saat pihak terkait mencoba untuk mengonfirmasi kebenarannya.

Terjadinya kasus tersebut diharapkan, dapat menjadi perhatian banyak pihak. Herman mengimbau, agar tenaga honorer tidak mudah terbujuk rayuan oknum yang menjanjikan mereka lolos menjadi PNS dengan melakukan transaksi uang dengan besaran tertentu.

Baca Juga: Kabupaten Cianjur Berbenah Jadi Wilayah Ramah Disabilitas

”Terutama yang sudah pernah mengikuti seleksi baik itu CPNS ataupun P3K. Sebab kemungkinan oknum itu menyasar mereka yang sudah pernah ikut seleksi," kata dia.

Ia mengatakan, jika ada korban lain yang mendapatkan surat serupa maka segera laporkan hal tersebut kepada pemkab. Pasalnya, pemkab juga terus berkoordinasi dengan kepolisian terkait adanya kasus tersebut. Untuk saat ini, laporan resmi belum dilakukan tapi diperkirakan akan dilakukan nanti oleh Sekda.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cianjur Oting Zaenal Mutaqin mengatakan, kabar terjadinya kasus penipuan tersebut menjadi bahan sosialisasi dinas kepada sejumlah tenaga honorer maupun kepala sekolah.

Baca Juga: Orang Tua Tak Punya Biaya Berobat, Arya Nantikan Uluran Tangan Berbagai Pihak

”Kami sebarkan kabar ini untuk mencegah terjadinya penipuan serupa. Karena begitu dicek benar (surat) itu palsu dan ini jelas penipuan,” kata Oting.

Sampai saat ini, Oting belum mengetahui langkah selanjutnya terkait kasus yang menimpa seorang honorer itu. Menurut dia, jika ada pengaduan lebih lanjut maka pihak terkait akan menindaklanjut tindak penipuan yang bertujuan mendapatkan keuntungan material tersebut.***

Editor: Abdul Muhaemin

Tags

Terkini

Terpopuler