Melebihi Batas Maksimal, Angka Balita Gizi Buruk di Cianjur Mengkhawatirkan

- 3 Desember 2019, 10:07 WIB
Ilustrasi gizi buruk.*
Ilustrasi gizi buruk.* /ISTIMEWA/

Baca Juga: BMKG Cianjur Pasang 16 Alat Deteksi Gempa

Apalagi, pemerintah juga menggratiskan biaya kasus gizi buruk dan sudah melakukan koordinasi dengan rumah sakit tertentu, agar penanganan lebih maksimal.

Sementara itu, Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) Neng Eem Marhamah Zulfa memperkirakan, jumlah balita yang terindikasi kekurangan gizi di Cianjur relatif masih tinggi.

Oleh karena itu, ia pun cukup fokus untuk menyikapi kondisi yang terjadi di Cianjur dan Kota Bogor.

Baca Juga: Minimnya Fasilitas untuk Difabel Sulitkan Akses Sarana dan Pelayanan

”Makanya, kami ajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah cukup dan tidak berlebihan. Malnutrisi atau stunting ini masalahnya sama, yaitu asupan gizi dan pengaruh ekonomi serta pengetahuan masyarakat,” ujar Eem.

Menurut dia, masyarakat perlu mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang cukup. Hal ini dilakukan, untuk mengatasi berbagai permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia. Tidak hanya stunting tapi juga obesitas yang berpotensi terjadi di masyarakat.

Ia menekankan, agar masyarakat mampu bijaksana mengonsumsi makanan untuk menghindari risiko obesitas.

Namun di sisi lain, Eem juga mengharapkan agar seluruh pihak bisa berkoordinasi untuk bersama-sama mendorong perbaikan ekonomi masyarakat kurang mampu yang masih mengalami kekurangan gizi.***

Halaman:

Editor: Abdul Muhaemin


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x