Apa yang Terjadi Jika Penyuntikan Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Alami Keterlambatan? Berikut Penjelasan Ahli

27 Januari 2021, 21:46 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Artem Podrez/Pexels

PR CIANJUR  Selama proses vaksinasi, vaksin Covid-19 diberikan sebanyak dua dosis bagi tiap penerima guna memberikan sistem imun tubuh stimulus lebih baik.

Namun, apa jadinya jika dosis kedua tidak diberikan tepat waktu? Sampai saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Setiap ahli berbeda pendapat mengenai berapa lama waktu yang bisa ditoleransi tubuh ketika dosis kedua vaksin Covid-19 terlambat diberikan.

Baca Juga: Twitter Luncurkan Fitur API dan Birdwatch yang Bisa Diakses Peneliti serta Mampu Lawan Hoaks

Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari PMJ News, ahli kesehatan dari The Ohio State University Wexler Medical Center menyatakan data sejauh ini menunjukkan keterlambatan tiga sampai tujuh hari dalam pemberian vaksin Covid-19 masih bisa ditoleransi oleh tubuh.

Sebagian ahli menilai keterlambatan lebih dari tujuh hari juga masih bisa ditolensi tubuh.

"Bila Anda terlambat mendapatkan dosis kedua hingga beberapa minggu, kemungkinan itu tak akan menjadi masalah," kata dokter sekaligus peneliti, Leo Nisolla MD.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Dukung Langkah Kapolri Baru Listyo Sigit yang Berencana Terapkan Tilang Elektronik

Nisolla menyebut sebaiknya vaksin kedua tidak terlalu lama diberikan bahkan harus menunggu sampai berbulan-bulan.

Jika itu terjadi, dia menyarankan pasien mengulang vaksinasi dari awal.

Vaksin Covid-19 memang harus dua kali diberikan dengan jeda waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga: BLT Anak Balita, Begini Cara Mendapatkannya

Tujuannya untuk meningkatkan efikasi dari dosis vaksin Covid-19 yang diberikan.

Dilansir dari Men’s Health, efek samping yang bisa timbul pascavaksinasi Covid-19 adalah rasa sakit di tempat disuntikkan vaksin, keletihan, nyeri di seluruh badan, bahkan demam.

Efek samping ini muncul paling lama menurut penelitian selama 48 jam pascavaksinasi. Reaksi tersebut normal terjadi.

Baca Juga: Sesar Lembang Ternyata Sudah Dipantau BMKG Sejak 1963, dalam 4 Tahun Terakhir Tercatat 2 Kali Gempa Lokal

Efek samping itu mengindikasikan vaksin sedang bekerja dalam tubuh membentuk antibodi, dan juga membantu melawan virus Covid-19 yang berusaha masuk ke dalam tubuh.

Presiden Joko Widodo kembali divaksin

Presiden Joko Widodo kembali melakukan vaksinasi Covid-19 untuk kedua kalinya di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu, 27 Januari 2021.

"Hari ini saya dapat suntikan vaksin kedua. Sama dengan dua minggu lalu, tidak terasa," kata Jokowi lewat YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Vokasi UI Luncurkan Prodi Bisnis Kreatif, Berharap Gen Z Ciptakan Usaha Rintisan Penuhi Kebutuhan Industri

Ketika pertama kali disuntik vaksin Covid-19 Jokowi merasa badannya pegal-pegal. Kedua kali divaksin, Jokowi tidak merasakan hal tersebut.

"Dulu dua jam pegal-pegal. Saya kira sama saja. Saya aktivitas ke mana-mana juga," ucap Jokowi.

Jokowi terus mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan 3M yakni menjaga jarak, mengenakan masker, dan mencuci tangan.

Baca Juga: Pendamping PKH Ditangkap di Cianjur Usai Diduga Makan Uang Bansos Milik KPM, Terancam 15 Tahun Penjara

"Selain vaksinasi kunci kedua adalah menjaga protokol kesehatan. Hindari kerumuman, kurangi mobilitas kemana-mana," ujar Jokowi mengingatkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler