PR CIANJUR - Pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) total mulai diberlakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin 14 September 2020.
Dengan demikian, ruang gerak masyarakat dibatasi demi menekan angka penularan virus corona (Covid-19).
Dalam penerapan PSBB total kali ini, warga yang keluar-masuk wilayah DKI Jakarta tak memerlukan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) sebagai syaratnya.
Baca Juga: Mantan Kades Ditahan Kejaksaan, Terbukti Lakukan Pemerasan Dalam Jabatan Hingga Rp1,48 Miliar
Baca Juga: 27 Warga Terjaring Razia Masker di Bekasi, Dikenai Sanksi Sosial dan Denda Rp250 ribu
Namun bukan berarti untuk keluar-masuk Jakarta tak memerlukan syarat apapun.
Sebagaimana diberitakan PRFM News sebelumnya dalam artikel "Ini Syarat Keluar Masuk Jakarta Selama Penerapan PSBB"
Juru Bicara Kementerioan Perhubungan Adit Irawati menjelaskan, penerapan PSBB Jakarta yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 88 Tahun 2020, pada prinsipnya sama dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 41 Tahun 2020.
Artinya, syarat keluar masuk Jakarta menggunakan moda transportasi masih sama seperti sebelumnya. Adapun syarat utama bagi penumpang transportasi antar kota baik masuk maupun keluar Jakarta yakni menunjukan dokumen hasil rapid test atau swab test.
“Menunjukan dokumen hasil rapid test (non reaktif) atau swab test (negatif),” kata Adita saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Senin 14 September 2020.
Baca Juga: Begal Ditembak Mati Saat Sedang Beraksi, Coba Lukai Petugas dengan Sajam
Adita menyatakan, syarat menunjukan hasil rapid test atau swab test berlaku pada semua moda tranportasi antara kota dan antar provinsi. Selain itu, dokumen rapid test atau swab test berlaku selama 14 hari seperti tertuang dalam Pergub Nomor 88 Tahun 2020.
“Semua moda transportasi, seperti Pesawat Terbang, Kereta Api, Kapal Laut, dan alat transportasi darat,“ ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di Jakarta.
Anies menjelaskan bahwa alasan diberlakukannya PSBB total lantaran jumlah kasus Corona (Covid-19) di ibu kota terus mengalami peningkatan.***(Indra Kurniawan/PRFM News)