Prediksi GDP Indonesia Nomor 4 Dunia, Mantan Ketua MK Beri Nasihat, Singgung Pelengseran Presiden

20 Oktober 2020, 08:38 WIB
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie. /Antara/Fathur Rochman./

PR CIANJUR - Di akun Twitter pribadinya @JimlyAS, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie membagikan sebuah tautan pada cuitannya, Senin 19 Oktober 2020 malam.

Salah satu indikator perekonomian, prediksi Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut dapat menjadi target bagi Indonesia untuk bekerja keras dalam meraihnya.

"G20 Countries Ranking by GDP (PPP) 1980 - 2050 (Prediction) Ramalan ini mesti kita jadi target utk bekerja keras dan terarah," cuitnya.

Baca Juga: Rekayasa Lalu Lintas Antisipasi Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja 20 Oktober 2020

Untuk diketahui, dalam video yang diunggah di YouTube bertajuk 'G20 Countries Ranking by GDP (PPP) 1980 - 2050 (Prediction)' pada tahun 2045 Indonesia menduduki posisi ke-4, unggul dari negeri Brasil, Meksiko bahkan Jepang.

Indonesia berada di bawah Tiongkok, India, serta Amerika Serikat.

Tak lama berselang, Ketua Umum (Ketum) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu kembali membagikan cuitannya terkait GDP yang diprediksi oleh Beancake Data tersebut.

Dalam cuitannya, Jimly Asshiddiqie menyampaikan ajakannya agar Indonesia mampu menargetkan capaian tersebut, sehingga saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-100 Republik Indonesia benar-benar menjadi nomor 4 dunia.

Baca Juga: Tak Tertampung di Halaman Rumah Kontrakannya, Belasan Mobil Mewah Diparkir di Badan Jalan

"Mari targetkn, ktika HUT 100 Th Merdeka, Indonesia benar2 sdh jadi No.4 dunia," katanya.

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa untuk meraih target tersebut, ia menilai perlunya kerja keras, dan terarah. Selain itu, dikatakannya agar menghentikan konflik, maupun permusuhan.

"Utk itu msti krja keras&terarah. Stop konflik& prmusuhan," tutur mantan Ketua MK tersebut.

Guna mencapai target GDP tersebut, ia mengimbau untuk menghormati pemimpin negeri, yakni Presiden yang telah terpilih, hingga pelaksanaan pemilihan Presiden berikutnya.

Baca Juga: Terkait Mobil Dinas Miliaran Rupiah, Wakil Ketua KPK Pasrah: Silakan Lihat Rumah Kontrakan Saya

"Hormati Presidn yg sdh trpilih smpai pilpres brikut," ucap Ketum ICMI itu, seperti diberitakan Pikrian-Rakyat.com pada artikel "Tanggapi Prediksi GDP, Mantan Ketua MK: Jangan Ada Niat Turunkan Presiden di Tengah Jalan".

Dalam cuitan yang sama, Jimly Asshiddiqie menegaskan bahwa jangan sampai ada niatan untuk menurunkan Presiden di tengah jalan. Ia pun mengatakan agar Presiden tidak boleh memusuhi rakyat yang mengkritik.

"Jngn ada niat turunkn di tngah jalan agar Presdn jg tdk boleh musuhi rkyt pngritiknya," katanya menutup cuitan pada Senin, 19 Oktober 2020 malam.

Untuk diketahui, belum lama ini mantan Ketua MK tersebut juga menyampaikan penilaiannya terkait kapasitas jeruji besi di tanah air dalam sebuah cuitan yang ia tulis di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Hangus Tidak Segera Diambil, Cek Segera Status BPUM Anda Pada Link Ini

alam cuitannya, Ketum ICMI itu menilai bahwa saat ini penghuni jeruji besi telah melebihi kapasitas sebagaimana mestinya.

Sekarang, penjara dimana-mana sdh penuh, kelebihan penghuni (over kapasitas) sdh 208%. Bahkan di kota2 besar sdh 300%,” katanya.

Ia juga meneruskan bahwa dirinya mengimbau agar penggunaan jeruji besi hanya diperuntukan bagi pelaku kejahatan saja.

Selain itu, dikatakannya bahwa jeruji besi tidak diperuntukkan bagi orang yang memiliki pendapat yang besebrangan.

Baca Juga: Wali Kota Surabaya Nasihati Pelajar yang Terjaring Demo UU Cipta Kerja, Orang Tua Ikut Menangis

Lebih lanjut ia menilai bahwa bila terdapat perbedaan pendapat, agar melakukan dialog guna mendapat pencerahan.

Maka, peruntukkanlah penjara bagi para penjahat saja, bukan utk orang yg brbeda pndapat. Mereka yg beda pendapat cukup diajak dialog dg hikmah utk pencerahan,” tuturnya.***(Irwan Suherman/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler