Tim Peneliti Temukan Manfaat Jamur Ramah Lingkungan, Solusi dari Masalah Limbah

- 28 November 2020, 14:34 WIB
Jamur P. Chrysosporium.
Jamur P. Chrysosporium. /menlhk.go.id

PR CIANJUR – Pemanfaatan jamur P. Chrysosporium sebagai campuran pengolahan pulp semi mekanis merupakan usaha dalam mengatasi kelemahan pulp secara kimia yang dinilai kurang ramah lingkungan, dilansir Pikiran Rakyat Cianjur dari laman menlhk.go.id.

Jamur Phanerochaete chrysosporium disebut memiliki kemampuan mengeliminasi kandungan non-selulosa (lignin, hemiselulosa, dan zat ekstraktif) di jaringan kayu.

Tim Peneliti Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (B2TSTH) mengujicoba penerapan jamur itu pada kayu terentang (Comonoserma auriculata) sebagai alternatif jenis serat.

Baca Juga: Ditjen Imigrasi Buka Calling Visa Bagi WNA Termasuk Israel, Fadli Zon: Sebuah Pengkhianatan 

Hasilnya menunjukkan jamur tersebut dapat meningkatkan kemurnian kadar selulosa di serat hingga 6,77%, menurunkan lignin sebesar 22,97%, kehilangan 21,31?n berat, dan menghemat energi untuk penguraian serat mencapai 22,70.

Ujicoba yang dilakukan menunjukkan pengolahan semi mekanis ini tergolong proses ramah lingkungan dengan asumsi penggunaan bahan kimia yang minimal dibanding proses pengolahan pulp secara kimia (KRAFT).

Hal itu dikarenakan beberapa komponen selulosa sudah dieliminasi dengan bantuan jamur chrysosporium.

Jamur itu digolongkan dalam jenis jamur pelauk putih dan merupakan jamur yang direkomendasikan di proses biopuling.

Baca Juga: Mama Lita MasterChef Indonesia Season 5 Berduka, Sang Suami Meninggal Dunia Karena Penyakitnya

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: menlhk.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x