Tim Peneliti Temukan Manfaat Jamur Ramah Lingkungan, Solusi dari Masalah Limbah

- 28 November 2020, 14:34 WIB
Jamur P. Chrysosporium.
Jamur P. Chrysosporium. /menlhk.go.id

Sifat alami jamur ini cenderung menyerang pohon berdaun lebar dan chrysoporium memiliki kemampuan adaptatif hidup di kisaran suhu 25-40 derajat Celsius.

Selulosa adalah komponen utama pembentuk dinding sel tumbuhan, merupakan serat yang menjadi bahan dasar untuk tekstil dan kertas.

Lignin merupakan komponen yang bersama dengan selulosa terdapat dalam tumbuhan. Berfungsi sebagai perekat alami pada serat tumbuhan.

Ketua Tim Penelitian, Yeni Arianis S, Si, M. Sc mengatakan penggunaan jamur ini untuk mengatasi kelemahan pengelolaan pulp secara kimiawi yang kurang ramah lingkungan.

“Jamur ini diaplikasikan sebelum pemasakan pulp yang berfungsi sebagai pendegradasi lignin. Semakin lama waktu inkubasinya maka akan semakin baik proses biopulpingnya,” kata Yeni.

Baca Juga: Wali Kota Cimahi Diduga Korupsi Dana Proyek Rumah Sakit, Begini Kondisi RS-nya Sekarang

“Terlihat dari hasil penelitian kami, dimana masa inkubasi selama 5 minggu berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar lignin, peningkatan secara signifikan terhadap kandungan holoselulosa dan ?-selulosa,” kata Yeni lagi. Yeni menekuni penelitian di bidang teknologi pengolahan hasil hutan.

Hasil penelitian ini sudah dipublikasikan di Jurnal Penelitian Hasil Hutan Volume 34 Nomor 3, September 2016. Publikasi ini menerangkan secara rinci mengenai proses jamur mendegradasi lignin pada objek kayu terentang.

“Fenomena lain yang kami amati terlihat bahwasanya jamur P. chrysosporium tidak selektif terhadap lignin pada masa inkubasi lebih dari 20 hari,” ucap Yeni.

Baca Juga: AWAS PENIPUAN, Link Selain prakerja.go.id Jangan Sekali-kali Dibuka

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: menlhk.go.id


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x