Baca Juga: Pemerintah Bubarkan 10 Lembaga Nonstruktural untuk Tingkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pemerintahan
Sayangnya, beberapa informasi tidak tersampaikan dengan baik pada masyarakat bahkan beberapa berita dengan tegas memprovokasi masyarakat terkait vaksin yang akan digunakan.
Media massa memiliki peran yang amat penting untuk menyampaikan perkembangan vaksin yang akan digunakan.
Hal tersebut, meski belum disambut baik oleh seluruh masyarakat, namun telah menunjukan sikap yang positif.
Terbukti dengan hasil survey Kementerian Kesehatan bersama Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dengan dukungan UNICEF dan WHO, yang menunjukan bahwa lebih dari 66,7 persen masyarakat menyatakan siap menerima vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Hasil Tes Usap Anies Baswedan Negatif Usai Ahmad Riza Dinyatakan Positif Covid-19
Hendaknya masyarakat menyaring tiap berita yang didapatnya mengenai vaksinasi dengan mencari berita yang bersumber dari pakar dibidangnya masing-masing.
"Sebenarnya vaksin tidak berbahaya, namun perlu diingat bahwa vaksin itu produk biologis. Oleh sebab itu, vaksin bisa menyebabkan nyeri, kemerahan dan pembengkakan yang merupakan reaksi alamiah dari vaksin.
"Jadi memang kita harus berhati-hati mengenai mitos-mitos terkait KIPI ini,” tutur Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Prof. Hindra Irawan Satiri, SpA(K), Mtrop Paed.
Hal tersebut disampaikan dalam Dialog ‘Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI‘, yang digelar oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis 19 November 2020.
Artikel Rekomendasi