Network
JENDELA CIANJUR - Kisruhnya penimbunan beras bantuan sosial (bansos) yang dikubur di lahan dekat Gudang JNE Depok akhirnya direspon Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Risma mengakui bahwa beras tersebut memang sudah tidak layak lantaran basah ketika pengiriman kehujanan.
Risma mengungkap data tersebut diperolehnya dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Baca Juga: Menkominfo Klaim Sudah Take Down Aplikasi Judi Online Sejak 2018!
"Pak Menko menyampaikan itu bahwa saat itu pengiriman bantuan beras itu dilakukan oleh Bulog. Nah kemudian di perjalanan itu pengirim melaporkan barangnya itu kehujanan, sehingga saat itu diputuskan menurut Pak Menko untuk diganti berasnya," ungkao Mensos Risma.
Mensos Risma mengatakan dalam pengiriman telah ada perjanjian, yang mana bila beras tidak layak kirim akan dilakukan penggantian. Dalam hal ini, pengirim mengganti beras yang telah kehujanan, meski tidak mengetahui kualitas berasnya setelah itu.
"Memang saya ingin menyampaikan kepada teman-teman, jangankan sebanyak itu di tempat kami yang selama saya menjadi menteri, satu orang tidak menerima saja, dia komplain. Apalagi sebanyak itu, pasti banyak yang komplain saat itu kalau tidak terima," kata Mensos Risma kepada wartawan, Rabu 3 Agustus 2022.
Baca Juga: VIRAL Video Ibu Kos Menikahi Anak Kosnya Sendiri, Usianya Terpaut 24 Tahun, Netizen: Jodoh Mana Tahu
Lalu dikatakan Risma, setelah koordinasi dan menyatakan bahwa beras basah karena kehujanan dan dilakukan penggantian oleh pihak pengirimnya.
Lalu Risma pun akan segera melakukan penelusuran asal usul terkait bansos terkubur tersebut melalui Inspektorat Kemensos bekerja sama dengan Polda Metro Jaya, Bareskrim Polri, dan Dinas Sosial Depok, TKSK, pendamping sosial, pendamping PKH dan sebagainya untuk mengeceknya.
Artikel Rekomendasi