Pemkab Banyumas Siapkan 4.000 Tes Usap, di Lingkungan Klaster Pondok Pesantren ada Komorbid

- 30 September 2020, 08:39 WIB
Ilustrasi santri pondok pesantren.
Ilustrasi santri pondok pesantren. /ANTARA FOTO/Syaiful Arif/*/ ANTARA FOTO/Syaiful Arif

"Ke 17 orang yang sudah negatif tidak langsung dipulangkan. Namun harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari ke depan," jelas Husein.

Komorbid di Lingkungan Ponpes

Husein mengaku lebih mengkhawatirkan pengelola dan sesepuh ponpes yang rata-rata sudah sepuh. Mereka seharusnya menjadi prioritas karena termasuk komorbid, efeknya lebih fatal jika terkena corona.

Baca Juga: Diperpanjang hingga 13 Oktober 2020, PSBMK Bogor Menguatkan Pengawasan di Perkantoran

Oleh karena dia meminta agar kalangan komorbid seperti pengelola dan sesepuh pondok pesantren yang mempunyai penyakit bawaan, lebih diperhatikan dan dilindungi dari penyebaran Covid-19.

Soalnya pelaksanaan tes swab terhadap mereka, pelaksanaannya harus melalui koordinasi dengan perwakilan Rabithah Ma'ahid al Islamiyah (RMI) serta Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP).

Untuk swab test tergantung pada permintaan pihak pesantren serta koordinasi dengan pihak RMI dan FKPP. Jadi tidak bisa melakukan secara serentak.

Baca Juga: Kuota Internet Gratis Kemendikbud Untuk SMK Dinilai KPAI Terlalu Sedikit

"Rata-rata pengelola dan sesepuh pondok pesantren sudah sepuh mereka adalah komorbid, rawan penularan sehingga harus ada perhatian penuh terhadap mereka," kata Husein

Karena sebelumnya sejumlah kalangan ponpes sempat menolak rencana swab massal secara acak, sebagai upaya pendeteksian menyusul adanya klaster penyebaran virus corona (Covid-19) di dua ponpes berbeda.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x