Masa Aksi Rusak Fasum, Analis Intelejen: Ada Penyusup yang Memprovokasi

- 10 Oktober 2020, 08:57 WIB
Kericuhan di Unjuk Rasa tolak UU Cipta Kerja.
Kericuhan di Unjuk Rasa tolak UU Cipta Kerja. /Antara/Galih Pradipta

PR CIANJUR - Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja memicu penolakan dari sejumlah masyarakat di sejumlah daerah sejak diberlakukannya Undang-Undang (UU) tersebut Senin, 5 Oktober 2020.

Demonstrasi tersebut diwarnai dengan tindakan anarkis sejumlah massa aksi.

Hal ini disayangkan banyak orang karena mencoreng niat pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi terkait Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja secara damai.

Baca Juga: Soal Gelombang Demo Tolak UU Cipta Kerja, Jokowi Salahkan Disinformasi yang Beredar di Masyarakat

Namun, analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta meyakini memang ada penyusup yang sengaja ingin memprovokasi massa penolak Omnibus Law Undang-undang (UU) Cipta Kerja.

Stanislaus yakin sebenarnya buruh dan mahasiswa yang bergabung dalam aksi tersebut murni hanya ingin meneriakkan aspirasi mereka sebagaimana dikabarkan Warta Ekonomi dalam artikel sindikasi dari Viva.

Ia menuding ada beberapa provokator yang merupakan penyusup sengaja bertindak brutal sehingga masyarakat tidak simpatik pada pendemo.

Baca Juga: Tak Akan Cabut Pengesahan UU Cipta Kerja, Presiden Jokowi: Tidak Puas Silakan Ajukan ke MK

"Adanya penyusup yang memprovokasi dan melakukan perusakan fasilitas umum serta perlawanan terhadap aparat membuat situasi menjadi ricuh," ujar Stanislaus, Jumat 9 Oktober 2020.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Warta Ekonomi Viva


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah