Tudingan Jadi Dalang Demo Omnibus Law, SBY: Ndak Baik Kalau Negeri Kita Makin Subur Fitnah

- 13 Oktober 2020, 09:26 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). /Instagram.com/@sb.yudhoyono/Bagikanberita.com

PR CIANJUR - DPR RI telah resmi mengesahkan Omnibus Law Rancangan Undang Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi Undang Undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) pada Senin, 5 Oktober 2020.

Namun ternyata hal tersebut telah membuat gelombang aksi demo besar-besaran untuk menolak UU Omnibus Law Ciptaker.

Aksi penolakan massa ini terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dan berlangsung selama 3 hari dari Selasa 6 Oktober hingga Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: Dana G20 Terbatas Untuk Dipinjam Negara Miskin, Dampak Covid-19 yang Membuat Ekonomi Terpuruk

Tak sedikit di beberapa wilayah, aksi demo ini berujung ricuh hingga membuat beberapa fasilitas publik pun rusak parah.

Menanggapi aksi demo tersebut, sejumlah pihak menilai bahwa aksi itu didalangi oleh seseorang dan memang sudah direncanakan jauh sebelum UU tersebut disahkan.

Beberapa pihak menyebut bahwa dalang dibalik kerusuhan aksi demo menolak UU Ciptaker itu adalah SBY.

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat Ossy Dermawan meminta agar sejumlah pihak tidak asal tuduh.

Baca Juga: Meski Gagal Cetak Gol, Cristiano Ronaldo Tetap Jadi Idola Sejumlah Pemain Muda Prancis

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Cirebon.com sebelumnya dalam artkel "SBY Sedih Dituduh Dalang Demo Tolak UU Omnibus Law, Sesama Anak Bangsa Tak Boleh Curiga", Ossy juga menegaskan, demo penolakan UU Ciptaker bukanlah inisiasi Partai Demokrat.

Menanggapi tuduhan tersebut, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun angkat bicara.

SBY mengaku sedih atas tuduhan atau fitnah kepada dirinya yang menjadi dalang atas demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin lalu 5 Oktober 2020 itu.

"Nggak tahu saya, nggak tahu, apa barangkali nasib saya dibeginikan terus ya,” kata SBY dalam siaran di Youtube pada Senin 12 Oktober 2020.

Baca Juga: Sekda Kota Bandung Soal Dibukanya Kembali Bioskop: Melanggar Protokol Kesehatan, Izin Akan Dicabut

“Nggak tahu saya. Memang kalau saya ikuti kembali, seperti yang saya alami pada tahun 2016 dulu, saya dituduh, difitnah,menunggangi, menggerakkan, membiayai, sama dengan sekarang, sebuah unjuk rasa besar waktu itu," tuturnya.

Presiden RI ke-6 itu juga meminta agar menyelesaikan masalah tidak dengan saling curiga sesama anak bangsa.

"Saya juga mengerti lah pemerintahan itu mengalami banyak masalah. Dan masalah itu harus dipecahkan, saya juga mengalami begitu, dulu begitu,”ucapnya.

Baca Juga: Maklumat Pemkot Depok: Berikan Hukuman DO Pada Pelajar yang Ikut Aksi 1310 Tolak UU Cipta Kerja

“Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik, ndak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar," ujarnya.

SBY menilai dirinya kena tuduhan yang menggerakkan demonstrasi karena Partai Demokrat menolak UU Ciptaker tersebut. Sebab dirinya mengaku sudah tidak terlibat dalam aktivitas politik di internal partai berlambang bintang mercy itu.

"Mungkin juga ada kaitannya, tapi begini loh. saya ini kan sekarang sudah lebih dari 9 bulan, saya kira tidak lagi aktif dalam aktivitas politik sehari-hari. Juga dalam kegiatan PD sehari-hari,” katanya.

Baca Juga: Senangnya Anak-anak Kedung Kandri Brebes Melihat Mobil Sudah Masuk Kampung

SBY mengatakan bahwa dirinya kini sudah pensiun sebagai patron, sebagai sesepuh, ia sudah percayakan itu kepada pemimpin dan jajaran Partai Demokrat.***(Arman Muharam/Pikiran Rakyat Cirebon)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x