"Dia datang pukul 08.00, sampai pukul 10.00 pejabat (yang berwenang) belum datang. Ya, dia pulang karena pada pukul 10.00 harus mengajar kuliah. Akan tetapi, dia tanya kepada pegawai, kenapa (pejabat itu) enggak datang? (Jawab pegawai), ya, belum datang. Dia tanya, lho, katanya pukul 08.00? (Pegawai jawab) Iya, tapi 'kan sampai pukul 11.00," cerita Mahfud.
Mahfud mengatakan bahwa anaknya tidak menunggu pejabat itu datang.
Anaknya memutuskan untuk datang besok lagi saja, sebagaimana ddiberitakan Pikiran-Rakyat.com pada artikel "Anaknya Dipermainkan Pegawai Pejabat Publik, Mahfud MD: Sekarang Bohong Semua Orang Bisa Tahu".
Belajar dari pengalaman hari sebelumnya, anaknya datang lagi tepat pukul 11.00 ke kantor tersebut. Namun, pejabat yang dicari tak juga bertemu.
Baca Juga: Turun di MotoGP 2021, Mandalika Racing Team Akan Pakai Motor Triumph
Mahfud mengatakan bahwa anaknya bertanya lagi kepada pegawai di kantor itu apakah pejabat yang dimaksud tidak datang. Karena izin klinik tersebut perlu untuk didaftarkan.
"Pegawainya menjawab bahwa pejabat itu tadi sudah datang tetapi sudah pulang lagi. Lho, kemarin belum datang. Sekarang sudah pulang," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan bahwa kejadian tersebut tidak akan terjadi seandainya dahulu sudah ada aplikasi umum Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Karena dengan aplikasi tersebut, pengajuan perizinan yang masuk akan langsung ketahuan.
Baca Juga: GP Ansor Minta Jokowi Segera Ambil Sikap Terkait Pernyataan Emmanuel Macron
Artikel Rekomendasi