Industri Film Atur Strategi Demi Tingkatkan Bisnis Di Era Pandemi

- 23 Februari 2021, 20:55 WIB
ilustrasi bioskop.
ilustrasi bioskop. /unsplash.com/Jake Hills/

PR CIANJUR – Di era pandemi Covid-19 sumber penghasilan pelaku industri film masih dari hasil penjualan tiket di bioskop.

Menurut Pengamat Film sekaligus Anggota Komite Film Dewan Kesenian Jakarta (Hikmat Darmawan), karena adanya pandemi bioskop yang harusnya beroperasi dengan sejumlah pembatasan bisa berakibat pada penjualan tiket.

Baginya industri film Indonesia perlu mengubah model bisnis agar tidak lagi bergantung kepada penghasilan dari bioskop.

Baca Juga: Survei LSI: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto Banyak Dipilih Responden Kali Ini

Ia ingin mencoba strategi baru dengan konsep film yang biaya produksinya lebih rendah, hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan kembali gairah layar lebar.

Hikmat juga menuturkan, mau tidak mau tidak hanya bertahan ataupun berharap lagi tapi juga harus mengubah paradigma model bisnis.

Namun dilemanya okupansi setara dengan arus pendapatan dari pembelian karcis bioskop.

Kini yang tersedia sebagai platform utama di era pandemi Covid-19 hanya OTT layanan (over the top).

Baca Juga: Saat Istrinya Sedang Tidak Ada di Rumah, Seorang Ayah Tiri Nekad Memperkosa Dua Anaknya yang Sedang Tidur

Untuk layanan streaming digital tidaklah sebesar pendapatan dari hasil penjualan tiket di bioskop.

Seperti dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, pembuatan film harus menulis ulang strategi model bisnisnya.

Industri film Indonesia kini sudah tidak lagi mengandalkan big budget box office movie, lain halnya dengan Hollywood karena mereka masih punya infrastruktur yang kokoh.

Infrastruktur ini berguna untuk memproduksi big budget box office movie walaupun nantinya ekspetasi penonton bisa jatuh.

Baca Juga: Terbitkan Surat Edaran Terkait UU ITE, Kapolri: SE Ini Diikuti dan Dipatuhi Seluruh Anggota Polri

Dengan memproduksi film menggunakan biaya yang cukup rendah dapat menjadi pilihan yang cukup wajar bagi pembuat film.

Meski hal ini akan sangat berpengaruh pada segi estetika dan hasil dari film yang diproduksi.

Model pembuatan film dengan biaya rendah seperti cerita non-fantasi namun dekat dengan pengalaman manusia sehari-hari.

Seperti drama, mungkin ini bisa lebih rasional dan akan lebih banyak peminatnya.

Baca Juga: Jumlah Orang yang Divaksin di Masjid Istiqlal Lebih Banyak, Begini Kata Imam Besar Istiqlal

Selain drama, pembuatan film animasi juga bisa menjadi peluang baru yang dapat dimanfaatkan oleh para pembuat film.

Hal ini bertujuan untuk mengenali situasi darurat pandemi dengan adanya pembatasan.

Jika para pebisnis jeli, untuk sebuah produksi film animasi sebenarnya tidak terlalu membutuhkan banyak biaya produksi.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Kurangi Libur dan Cuti Bersama Tahun 2021, Berikut Tanggal dan Bulannya

Hikmat menambahkan, bahwa sebenarnya film produksi Indonesia berpotensi menjangkau pasar Internasional, namun harus dengan stategi pemasaran yang tepat.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x