PR CIANJUR – Sebagian wanita begitu menginginkan postur tubuh yang ideal dengan berat badan yang proposional.
Sebagian dari mereka bahkan rela melakukan berbagai macam cara untuk bisa dapatkan keduanya, meski tidak sedikit yang keliru perihal diet dalam usaha membentuk tubuh ideal.
Di masa pandemi Covid-19, manusia membutuhkan banyaknya asupan nutrisi dan vitamin seimbang yang terkandung dalam makanan.
Baca Juga: Hujan Es Guyur Yogyakarta dan Sleman, BMKG: Sifatnya Lokal, Disebabkan Pertumbuhan Awan Cumulonimbus
Namun apa jadinya, jika orang-orang yang melakukan diet ketat dengan tidak makan sama sekali.
Otomatis asupan nutrisi dan vitamin yang cukup tidak mereka dapatkan, kondisi tubuh menjadi sangat buruk dan hal ini bisa menyebabkan tubuh rentan kena virus.
Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes selaku Ketua Indonesia Sport Nutrisionis Association (ISNA) mengatakan diet ekstrem saat pandemi tidak disarankan.
Alasannya diet ketat dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada tubuh.
Seperti dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Antara, sebenarnya melakukan diet saat pandemi boleh saja namun dengan teknik yang benar.
Mengatur pola makan yang baik, dapat memperbaiki sistem imunitas tubuh.
Melakukan diet ekstrem dapat mengganggu keseimbangan asam basa, metabolisme tubuh, serta malnutrisi.
Jika metabolik mengalami kerusakan, maka akan terjadinya suatu proses peradangan dalam tubuh hal ini dapat melemahkan imunitas.
Dengan melakukan diet ekstrim mungkin saja bisa memangkas beberapa kilogram dari berat badan seseorang, namun hal tersebut juga dapat merusak metabolisme.
Diet ekstrem dapat mengurangi kadar cairan dalam tubuh, mengurangi massa otot, dan massa tulang.
Baca Juga: Tega Pakai Dana Bantuan Covid-19 untuk Main Judi, Kades di Musi Rawas Terancam Hukuman Mati
Padahal dalam proses penurunan berat badan, yang seharusnya hilang itu hanya lemak dalam tubuh saja.
Kalori dalam makanan menyediakan energi dalam bentuk panas, sehingga tubuh dapat berfungsi dengan baik, bahkan ketika tubuh sedang istirahat sekalipun.
Dengan meningkatkan asupan protein rendah lemak, dan zat gizi seimbang, lalu asupi tubuh dengan makanan yang mengandung zinc, vitamin C, beta karoten, dan zat besi.
Beberapa zat berikut memiliki antioksidan yang sangat diperlukan tubuh untuk efek dari paparan virus ataupun radikal bebas.
Radikal bebas dapat merusak susunan sel DNA, meningkatkan kadar kolesterol jahat di dalam tubuh, menyebabkan peradangan dan melemahkan daya tahan tubuh.
Hindari makanan yang mengandung garam dan gula dalam kadar yang berlebih.
Baca Juga: Berduka Atas Wafatnya Rina Gunawan, Iis Dahlia: Rinnnnn Kamu Orang Baik Sangat Baik
Tingginya kadar gula, dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi karena akan tingginya glukosa ketimbang vitamin, mineral, protein, dan serat.
Kementerian Kesehatan RI sudah memberikan batasan konsumsi gula yang disarankan per orang dalam per harinya tidak lebih dari 50 gram (4 sendok makan).
Sedangkan untuk batasan konsumsi lemak hanya 67 gram (5 sendok makan minyak) per orang dalam per harinya.
Itu artinya, dalam 1/3 dari setengah piring untuk lauk pauk, 1/3 dari setengah piring buah, 2/3 dari setengah piring sayuran, dan 2/3 dari setengah piring makanan pokok.
Jika memang Anda ingin menurunkan berat badan dengan melakukan diet di era pandemi, lakukan diet sehat yang tidak memperburuk kondisi tubuh.***