Network
PR CIANJUR – Adakah yang tidak mengenal buah salak? Buah dengan rasa asam dan manis satu ini sangatlah enak di makan saat siang hari.
Buah salak disebut juga dengan sebutan buah“sisik ular karena bagian kulit atau cangkangnya memang mirip seperti sisik ular.
Buah salak memiliki nama Latin Salacca Zalacca.
Menurut penelusuran ilmiah, buah ini pertama kali ditemukan di daerah selatan Sumatra dan barat daya Jawa yang keduanya merupakan pulau di Indonesia.
Baca Juga: Manfaat Buah Sirsak, Mampu Mengatur Tekanan Darah hingga Tingkatkan Sistem Imun Tubuh
Warna buah salak ketika matang adalah coklat kekuning-kuningan.
Salak banyak ditanam masyarakat Indonesia khususnya di wilayah Bali, Lombok, Timor, Sulawesi, Maluku, dan penduduk Negeri Jiran Malaysia. Salak Bali dan Yogyakarta adalah dua varietas salak yang cukup terkenal.
Salak mudah ditemukan di negara lain seperti Thailand, Papua Nugini, Filliphina, Australia, Tiongkok, Suriname, Spanyol, dan Kepulauan Fiji adalah beberapa wilayah yang menjadikan buah ini sebagai satu komoditas pertanian.
Baca Juga: 4 Perilaku yang Perlu Diperhatikan Usai Jalani Vaksinasi Covid-19
Dalam 100 gram salak terkandung berbagai macam nutrisi mulai dari 3,9 miligram zat besi, 0,2 miligram vitamin B2, 8,4 miligram vitamin C, 12,1 gram karbohidrat, 38 miligram kalsium, 18 miligram zat fosfor, 0,8 gram protein, 0,4 gram lemak, dan 0,3 gram serat.
Dilansir Pikiranrakyat-Cianjur.com dari Healthbenefitstimes, Selasa 2 Maret 2021, salak mengandung protein, betakaroten, dan berbagai macam nutrisi lainnya yang memiliki manfaat untuk kesehatan tubuh manusia.
Betakaroten dalam salak membantu mencegah penyakit stroke, kanker, dan jantung. Kandugan betakaroten dalam salak lima kali lipat lebih banyak dari semangka, mangga, dan tiga kali lebih banyak dari jambu.
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Kembali Hadir, Cek Informasinya Berikut Ini
Salak dapat membantu memelihara kesehatan mata. Kandungan betakaroten dalam salak juga diketahui bisa membantu dalam memelihara kesehatan mata.
Salak sangat baik untuk kesehatan pencernaan. Kandungan tannin, saponin, flavonoid, dan betakaroten dalam salak membantu untuk meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan bakteri penyebab terganggunya pencernaan.
Kandungan potasium dan pectin yang tinggi dalam salak juga menjadikannya disebut “buah ingatan” karena dapat menstimulus otak untuk menyimpan memori lebih lama.
Baca Juga: Buntut Rentetan Buruk di Awal Musim, Atlatan Hawks Resmi Pecat Lloyd Pierce
Salak mengandung zat yang disebut pterostilbene ini berfungsi untuk mengontrol tekanan darah di dalam tubuh.
Salak sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, hal ini harus diimbangi dengan mengonsumsi kacang-kacangan agar nutrisi menjadi seimbang.***
Artikel Rekomendasi