Pentingnya Asupan Gizi Seimbang Saat Anak Lakukan Sekolah Online Di Era Pandemi Covid-19

- 21 Februari 2021, 19:53 WIB
Ilustrasi asupan gizi.
Ilustrasi asupan gizi. /PIXABAY

PR CIANJUR – Di era pandemi Covid-19 semua proses KBM (kegiatan belajar mengajar) dipindah-alihkan ke rumah.

Di sini peran orang tua sangat penting dalam memperhatikan asupan makanan selama proses belajar online.

Proses belajar dari rumah membuat aktivitas gerak anak jadi terbatas, padahal anak-anak disarankan untuk melakukan aktivitas gerak setiap harinya.

Baca Juga: Fakta Menarik Dibalik Kecutnya Rasa Jeruk Purut yang Dapat Mendetoksifikasi Darah

Seperti dilansir Pikiranrakyat-cianjur.com dari Antara, anak biasanya lebih banyak makan kudapan ketika menghabiskan waktu di rumah ketimbang melakukan aktivitas fisik.

dr. Attila Dewanti seorang dokter spesialis anak pernah mengatakan orang tua maupun pengasuh anak harus memperhatikan apa saja yang dimakan mereka.

Apakah makanan atau kudapan yang anak Anda makan sehat, atau malah justru berbahaya bagi tubuhnya karena tidak sesuai dengan kebutuhan gizi mereka.

Dalam sesi daring, dr. Attila juga mengungkapkan bahwa memberikan camilan yang tidak sehat pada anak, bisa menyebabkan efek buru dalam jangka panjang.

Baca Juga: Cara Mudah Daftar Program Kartu Prakerja Gelombang 12, Berikut Alurnya

Selain itu, asupan makanan yang tidak sehat bisa membuat anak Anda rentan terhadap penyakit berbahaya seperti obesitas, atau diabetes di usia dini.

Kudapan yang kandungan kalori lemak dalam kadar yang masih wajar masih bisa diberikan kepada anak dua kali dalam sehari.

Kudapat tersebut bisa Anda berikan di sela-sela makan sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Adapun yang wajib diperhatikan orang tua, yaitu porsi dan waktu yang cocok untuk anak memakan kudapan atau camilan tersebut.

Baca Juga: Trik Menarik Selera Si Kecil dengan Membuat Kreasi Makanan Berbahan Dasar Sayur

Sesuai aturan dokter spesialis anak, berikan kudapan pada anak dengan jarak waktu yang tidak terlalu dekat dengan jam makan utama, porsinya juga harus sesuai.

Hal tersebut bertujuan agar si anak tidak merasa kekenyangan, dan nafsu makan mereka masih tetap terjaga dengan baik.

dr. Attila juga menyarankan untuk anak dan orang dewasa dalam mengonsumsi gula tidak lebih dari 50 gram setiap harinya dan lemak jenuh tidak lebih dari 10 persen dari total energi.

Untuk anak usia 7-9 tahun, disarankan mengonsumsi gula dan lemak jenuh sekitar 18 gram setiap harinya.

Baca Juga: Mengenal Kue Batang Buruk dari Provinsi Riau, Cerita di Baliknya Ungkap Etika Saat Makan

Untuk camilan pada anak, disarankan tidak lebih dari 20 persen kebutuhan energi harian atau sekitar 330 kalori.

Orang tua wajib mengecek kadar gula, garam, dan kalorinya cukup sesuai dengan angka kecukupan gizi.

Kudapan atau camilan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan anak mudah ngantuk, efek besarnya si anak bisa mengalami obesitas.

Selain itu, anak juga bisa mengidap penyakit kolesterol, diabetes, dan darah tinggi sejak dini.

Baca Juga: Manfaat Membaca bagi Kesehatan Mental dan Fisik, Memicu Cara Berpikir Kritis hingga Mampu Kurangi Stres

Untuk kudapan yang mengandung banyak garam dan perasa bisa menyebabkan si anak kecanduan terhadap makanan gurih dan membuat mereka enggan makan makanan sehat.

Orang tua wajib memberikan anaknya mengkonsumsi makanan sehat sejak kecil, hal ini bertujuan untuk menjaga asupan gizi seimbang dalam tubuh mereka.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x