OPOP Jabar Segera Dimulai, Pendaftaran Sudah Dibuka, Ini Kuotanya

- 8 Maret 2022, 19:04 WIB
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat (Jabar), Kusmana Hartadji, pada Bimbingan Teknis OPOP di Bandung, Rabu, 8 Maret 2022.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat (Jabar), Kusmana Hartadji, pada Bimbingan Teknis OPOP di Bandung, Rabu, 8 Maret 2022. /Dok. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat/

JENDELA CIANJUR - Program One Pesantren One Product (OPOP) 2022 akan segera dimulai.

Pendaftaran sudah dibuka sejak 4 Maret dan akan ditutup pada 31 Maret 2022 melalui website resmi OPOP, opop.jabarprov.go.id.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (Diskuk) Jawa Barat (Jabar), Kusmana Hartadji mengatakan, melalui program OPOP, pesantren di Jabar didorong untuk memiliki kemandirian secara ekonomi.

Baca Juga: Penaatan Jalan Bypass BIL Mandalika Tuntas 12 Maret Ini, Kualitasnya Terjamin?

"Kondisi pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar pesantren di Jabar untuk bisa membiayai kebutuhan operasional secara sendiri," katanya, pada Bimbingan Teknis Pendamping OPOP di Bandung, Selasa, 8 Maret 2022.

Masalahnya, menurut Kusmana, belum semua pesantren bisa mandiri secara ekonomi.

"Hal ini mengakibatkan kemunduran pesantren. Padahal, disisi lain pesantren di Jabar memiliki potensi besar untuk mandiri secara ekonomi," tuturnya.

Baca Juga: Ini Daftar 20 Pebalap MotoGP yang Ikut Parade di Jakarta, Ada Marc Marquez Bareng Jokowi

Hanya saja, menurut Kusmana, sebagian besar masih memerlukan pendampingan usaha, mulai dari penggalian potensi hingga pemasaran.

Itulah, menurut dia, mengapa program OPOP kembali hadir tahun ini, guna memecahkan masalah yang terjadi pada pesantren, untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan pondok pesantren itu sendiri.

Tahun 2022 ini OPOP ditargetkan untuk diikuti 270 pesantren di seluruh Jabar, dengan total pendamping sebanyak 32 orang.

Baca Juga: Aturan Baru: Pertandingan Olahraga Boleh Dihadiri Penonton, Kapan Liga 1? LIB Angkat Bicara

Sejak digelar pada 2019 sampai dengan 2021, total sudah ada 2.574 pesantren lulusan program OPOP di Jabar.

"Sejak digelar pada 2019, OPOP terbukti mampu mendorong kemandirian pesantren di Jabar, berdasarkan hasil evaluasi eksternal Pusat Studi Manajemen dan Bisnis FEB Unpad," katanya.

Hasil survey tersebut, menurut dia, menunjukkan, kenaikan omset usaha pondok pesantren.

Baca Juga: Kebijakan Baru Panglima TNI Jenderal Andika : Hukuman Disiplin Tidak Lagi Disatuan, Semua Ditangani POM TNI!

Sebanyak 93,5% usaha pondok pesantren mengalami kenaikan omset setelah mengikuti program OPOP.

Hal ini dikarenakan 91,12% peserta OPOP meningkat kapasitas produksinya, setelah mengikuti pelatihan dan magang OPOP.

Sementara itu, dari sisi penyerapan tenaga kerja masyarakat di luar santri, tercatat pertumbuhannya mencapai 35,2% selama tiga tahun.

Baca Juga: Mumpung Awal Bulan Syaban, Perbanyak Lakukan 5 Amalan Sunnah Ini

"Sebanyak 86,4% usaha pondok pesantren semakin mandiri, dapat dilihat dari kemampuan pencatatan usaha yang terpisah dari lembaga pondok pesantren, dan pertumbuhan badan usaha pondok pesantren sebesar 26,1% pada tahun ketiga ini," ujar Kusmana.

Pada tahun ketiga ini, sebanyak 73,4% usaha pondok pesantren peserta OPOP bekerjasama dalam perniagaan.

Sebanyak 70,79% kerjasama perdagangan barang dan jasa, sebanyak 20,22% kerjasama dalam pembinaan dan pelatihan (transfer pengetahuan), dan kerjasama bahan baku dan pembiayaan sebesar 7,87% dan 1,12%.***

Editor: AR Rachmawati


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini